Network
"Di level puskesmas yang bergerak sebagai vaksinator seharusnya mampu berkolaborasi, bukan hanya tenaga nakes yang ada tapi melibatkan beberapa unsur untuk percepatan," ungkapnya.
Sedangkan soal keterlambatan input, Dedi menuturkan biasanya terjadi ketika vaksinasi telah diberikan tapi data belum juga diinput ke sistem P-Care.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Pariwisata Bangkit 2022 Jika Vaksinasi Beres
"Jadi yang terjadi di pemerintah pusat anggap vaksin di daerah tersebut masih ada, padahal sebenarnya sudah habis tapi belum input," katanya.
Ia mencontohkan, di Kabupaten Cirebon targetnya adalah 1,77 juta tapi cakupan vaksinasi baru 608 ribu sehingga persentasenya hanya 21,37 persen per hari ini.
Baca Juga: Target Ridwan Kamil, Herd Immunity di Jabar Terbentuk Akhir Tahun
Oleh sebab itu ia meminta kelima daerah tersebut melakukan percepatan vaksinasi, sebab jika tidak maka target terbentuknya herd immunity pada akhir Desember 2021 di Jabat tidak akan terwujud.
"Jadi kalau dirata-ratakan, pelaksanakan vaksinasi se-Jabar baru akan selesai Juli 2022," pungkasnya.***
