Pasien Melonjak, RS Rujukan Covid-19 di Jabar Terus Tambah Tempat Tidur

- 11 Juni 2021, 18:39 WIB
Update data penularan virus corona di Kota Bandung pada Rabu 21 Oktober 2020 menunjukan ada satu tambahan kasus meninggal dunia.
Update data penularan virus corona di Kota Bandung pada Rabu 21 Oktober 2020 menunjukan ada satu tambahan kasus meninggal dunia. /Dok PRFM.

Baca Juga: Keterisian RS di Kota Bandung Tembus 81%, Oded Sebut Tidak Semua Penghuninya Warga Bandung

Dewi Basmala menjelaskan RS Al-Ihsan telah mengurangi ketersediaan tempat tidur bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan yang dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi yang disediakan pemerintah.

Saat ini, RS Al-Ihsan hanya merawat pasien Covid-19 dengan tingkat keparahan sedang dan berat.

Pada kesempatan yang sama, Dirut RS Borromeus Chandra Mulyono menyatakan pihaknya siap untuk menambah tempat tidur sebagai tempat rawat inap isolasi untuk pasien Covid-19 antisipasi lonjakan kasus.

“Kami sudah menyiapkan tempat rawat inap isolasi, kemudian menyiapkan sumber daya manusia, alat kesehatan. Saat ini kami memiliki 120 bed bagi pasien Covid-19, ini masih ada ruang untuk ditambah sampai dengan 159 bed sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19," ujar Chandra.

Baca Juga: Tolak PPN Sembako, Fadli Zon: Warga Minang yang Usaha Kuliner Pasti Sangat Dirugikan

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Jabar akan memperkuat pusat isolasi, rumah sakit darurat dan rumah sakit rujukan.

“Jabar memiliki tempat isolasi di BPSDM dan Secapa AD. Jumlah bed di BPSDM dan Secapa AD total ada 350 bed Dinkes Jabar terus melakukan komunikasi dengan pihak Kesdam (Kesehatan Kodam) untuk menambah bed di Secapa AD sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus,” ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Jawa Barat Daud Ahmad.

Selain itu, Jabar juga telah mempersiapkan Lapangan Tembak Gunung Bohong sebagai tempat isolasi, juga akan mengerahkan rumah sakit baru di Soreang untuk menampung 100 bed untuk pasien Covid-19.

Terkait rumah sakit darurat, Jabar masih memiliki rumah sakit darurat di Bogor dan Bekasi yang sejauh ini belum beroperasi. Rumah sakit darurat ini dapat dikerahkah jika suatu saat terjadi kenaikan kasus yang signifikan.***

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah