Baca Juga: Gelar Internal Game, Shin Tae-yong Apresiasi Perkembangan Pemain Timnas Meski Beri Sejumlah Catatan
“Hutan kita memiliki data yang cukup bisa dipertanggung jawabkan, dari area 3,7 juta hektar ini keseimbangannya sudah sangat jauh. Kita lihat di lahan kritis, yang sangat kritis kurang lebih 50 ribu hektar, lalu kritisnya 650 ribu dan yang tidak kritisnya hanya 300 ribu, agak kritisnya 2,5 juta hektar,” jelasnya.
Hal itu disebut Eka karena tak dilihatnya antara kebutuhan dan kondisi lingkunga. Selain itu, ia mengkritisi pemerintah yang seolah tak menindak pelaku perusakan lingkungan.
“Karena ketidakseimbangan antara kebutuhan lingkungan untuk menjaga keseimbangan tadi. Kedua, ada regulasi yang terlalu sporadis. Sampai hari ini kita belum melihat fakta hukum terhadap perusak lingkungan,” ujarnya.***