Terdengar Suara Dentuman Disertai Gemuruh di Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG

- 31 Januari 2021, 11:01 WIB
 Terdengar Suara Dentuman Disertai Gemuruh di Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG
Terdengar Suara Dentuman Disertai Gemuruh di Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG /Pixabay/Mary Theresa McLean

PRFMNEWS – Warga Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, berlarian keluar rumah setelah mendengar suara dentuman disertai gemuruh pada Sabtu 30 Januari 2021 sekira pukul 19.00 WIB.

Warga merasakan dua kali getaran sebelum muncul suara gemuruh dan dentuman.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, hasil monitoring BMKG terhadap beberapa sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman.

“Tampak sangat jelas adanya rekaman seismik yang terjadi pada pukul 19.00.36 WIB hingga 19.00.43 WIB. Lama durasi rekaman seismik berlangsung cukup singkat hanya selama 7 detik,” ungkap Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima prfmnews.id.

Baca Juga: Dua Motor Milik Warga Bandung Barat Ini Raib Digondol Maling, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Hoolahoop Rilis Single Baru Take My Hand

Anomali seismik ini ungkapnya, tampak sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi).

Sepintas bentuk gelombang (waveform) seismiknya mirip rekaman longsoran atau gerakan tanah.

“Fenomena alam gerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar warga di sekitarnya,” lanjutnya.

Simak video pilihan berikut. 

 



Menurut laporan warga, getaran itu muncul setelah hujan deras mengguyur. Jadi pihaknya menduga peristiwa yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG.

“Untuk verifikasi, tampaknya perlu dilakukan survei lapangan di wilayah dimana terdengar suara gemuruh untuk mencari apakah ada rekahan di permukaan akibat gerakan tanah tersebut. Jika tidak ditemukan maka besar kemungkinan proses gerakan tanah terjadi di bawah permukaan tanah,” tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x