Agar Vaksinasi Covid-19 Optimal, Pemprov Jabar Siapkan Skenario Penyuntikan

- 24 Januari 2021, 08:43 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Diskusi Publik Dewan Pers bertajuk "Vaksinasi COVID-19, Perubahan Perilaku, dan Desiminasi Informasi: Transparansi dan Keadilan dalam Distribusi Vaksin COVID-19" via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 22 Januari 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Diskusi Publik Dewan Pers bertajuk "Vaksinasi COVID-19, Perubahan Perilaku, dan Desiminasi Informasi: Transparansi dan Keadilan dalam Distribusi Vaksin COVID-19" via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 22 Januari 2021. /Humas Jabar

PRFMNEWS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyiapkan skenario penyuntikan agar vaksinasi Covid-19 berjalan optimal dan waktu penyuntikan dapat dipercepat.

Hal itu dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Diskusi Publik Dewan Pers bertajuk "Vaksinasi Covid-19, Perubahan Perilaku, dan Desiminasi Informasi: Transparansi dan Keadilan dalam Distribusi Vaksin Covid-19" via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 22 Januari 2021.

"Minggu ini kami sedang membuat skenario supaya vaksinasi Covid-19 sukses, dan waktu vaksinasi dapat dipercepat. Jika vaksinasi Covid-19 berjalan lama, ekonomi Jabar sulit untuk bangkit," kata Emil, sapaan akrabnya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta Tidak Cair? Bisa Jadi Karena Hal Ini

Baca Juga: LINK Streaming K-Pop Super Concert Hari Ini di SCTV, Suguhkan Penampilan BTS, GOT7 Sampai Seventeen

Emil mengatakan, untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity, Jabar harus menyuntik vaksin Covid-19 kepada 70 persen penduduk atau 36 juta warga. Dengan begitu, Jabar memerlukan sekitar 72 juta dosis vaksin Covid-19.

"Karena 70 persen ini cukup untuk melindungi yang 30 persen, maka dari total 50 juta jiwa penduduk Jabar, sekitar 36 juta orang harus divaksin," ucapnya.

"Kami butuh sekitar 72 juta dosis. Urutannya nakes dulu, baru profesi lain yang rawan, termasuk wartawan menurut saya rawan. Kemudian masyarakat umum di rentang umur 18-59 tahun," imbuhnya.

Emil mengatakan, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19, Jabar membutuhkan tambahan vaksinator.

Saat ini, Pemprov Jabar menyiapkan 11.000 vaksinator secara bertahap.
Jika jumlah vaksinator hanya 11.000, vaksinasi Covid-19 di Jabar akan berlangsung selama 15 bulan.

Sementara itu, Emil menargetkan vaksinasi Covid-19 di Jabar tuntas dalam waktu enam sampai delapan bulan.

"Menurut saya (15 bulan) kelamaan. Jadi sekarang kita lagi menghitung bagaimana caranya agar tidak 15 bulan, tapi bisa enam sampai delapan bulan," katanya.

Baca Juga: Jam Tayang Ikatan Cinta RCTI Hari Ini Minggu 24 Januari 2021

Baca Juga: Alun-alun Bandung Banyak Copet, Warga Ini Sudah Dua Kali Jadi Korban dan Harap Keamanan Diperketat

"Penyuntik di Jabar sekarang berjumlah 11 ribuan, tidak akan cukup karena butuh 30 ribuan penyuntik untuk selesai di enam sampai delapan bulan vaksinasi, berarti saya harus rekrut vaksinator tambahan," imbuhnya.

Menurut Emil, selain vaksinator, tempat penyuntikan vaksin Covid-19 harus diperbanyak. Saat ini, tempat penyuntikan Jabar berada dikisaran 1.000 tempat. Setidaknya, kata ia, Jabar harus menambah 1.000 tempat penyuntikan.

"Kalau waktunya mau cepat berarti tempatnya diperbanyak. Sekarang saya lagi mencari seribuan titik penyuntikan, mungkin di gedung serba guna, GOR atau gedung lainnya yang bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Selain itu, Emil berharap pemerintah pusat menyerahkan data penerima vaksin kepada pemerintah daerah.

Baca Juga: Antapani Teratas, Berikut Sebaran Lengkap Kasus Corona Aktif di Kota Bandung

Baca Juga: Melonjak Tajam! Positif Corona di Kota Bandung Dalam 24 Jam Terakhir Bertambah 283 Kasus

Hal itu untuk memudahkan pelacakan apabila ada calon penerima vaksin yang tidak datang saat waktu penyuntikan.

Saat ini, data siapa yang akan divaksin ada di Kementerian Kesehatan RI. Menurut Emil, hal itu dirasa kurang tepat.

"Jadi kami Jabar memohon ke (pemerintah) pusat kewenangan mengatur siapa yang divaksin diserahkan secara desentralisasi ke daerah, karena kami orang lapangan yang lebih tahu," katanya.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x