Bank Himbara dan PT Pos Diminta Koordinasi dengan Kewilayahan Karena Dinilai Tidak Siap Salurkan BLT

- 2 Januari 2021, 13:04 WIB
Kondisi antrean pembagian bansos tahap IV sebesar Rp100 ribu di Kantor Pos (belakang) Asia Afrika, Selasa 29 Desember 2020.
Kondisi antrean pembagian bansos tahap IV sebesar Rp100 ribu di Kantor Pos (belakang) Asia Afrika, Selasa 29 Desember 2020. /Netizen PRFM-Kang Hendy

PRFMNEWS – Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menanggapi laporan terkait dengan kerumunan yang terjadi di beberapa bank yang termasuk dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia saat menyalurkan bantuan langsung tunai bagi warga.

Menurut Trubus, kerumunan tersebut lantaran pihak penyalur belum siap sepenuhnya mengatur lonjakan nasabah yang datang ke bank. Untuk itu ia meminta pihak penyalur untuk berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk memetakan penerima bantuan.

Dengan demikian diharapkan penyaluran dapat lebih terjadwal dan kerumunan pun terhindarkan.

Baca Juga: Mang Oded Bagikan Tips Liburan di Rumah Saja Agar Istri Tetap Disayang Suami

“Sebenarnya ada dua hal satu dari pihak penyalur, dari PT Pos sendiri karena ini orang yang kategori MBR jadi mereka ini harus diberikan layanan yang maksimal, jadi ini ketidaksiapan dari PT Pos atau Himbara sendiri di satu sisi koordinasi yang lemah dengan RT/RW setempat,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 2 Januari 2020.

Di samping itu, Trubus tak menampik perubahan bentuk bantuan dari sembako ke uang tunai menimbulkan masalah baru. Salah satunya, jumlah uang yang diberikan dinilai kecil.

Anggapan itu muncul diduga karena beberapa faktor. Di antaranya, penurundan daya beli masyarakat, konsumsi rumah tangga yang memprihatinkan, dan terkahir faktor habisnya tabungan.

Baca Juga: Setelah Ditutup Selama 2 Hari, Kini Objek Wisata Rancaupas Sudah Dibuka Kembali

“Ada masyarakat yang sangat bersyukur dibantu ada juga yang mencemooh jumlahnya hanya kecil, apalagi uang doang tidak ada barangnya. Ini menjadi situasi yang terjadi belakangan ini, di tengah masyarakat satu penurunan daya beli yang sangat drastis, kedua konsumsi rumah tangga yang memprihatinkan terutama bagi golongan MBR, ketiga faktor tabungan sudah habis,” kata dia.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x