Pemprov Jabar Lakukan Operasi dan Gelar Rapid Test Antigen di Pintu Masuk Jabar Saat Libur Nataru

- 23 Desember 2020, 16:08 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat memberikan keterangan pers terkait update terbaru level kewaspadaan covid-19 Jawa Barat di Mapolda Jabar, Selasa 22 Desember 2020. Menurut Uu, kini hanya ada 2 daerah yang berstatus zona merah yakni Karawang dan Kota Depok.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat memberikan keterangan pers terkait update terbaru level kewaspadaan covid-19 Jawa Barat di Mapolda Jabar, Selasa 22 Desember 2020. Menurut Uu, kini hanya ada 2 daerah yang berstatus zona merah yakni Karawang dan Kota Depok. /Tangkapan Layar Youtube Humas Jabar

PRFMNEWS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bakal melaksanakan operasi di pintu masuk Jabar untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru(.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan selain menggelar operasi di pintu masuk Jabar, pihaknya pun bakal menggelar tes masif dengan menggunakan rapid test antigen.

Bahkan Uu menegaskan, pihaknya bakal melarang wisatawan yang datang ke Jawa Barat dengan hasil positif Covid-19 saat pengetesan dengan rapid test.

Baca Juga: Persib Masuk Nominasi Klub Terpopuler di Asia Tenggara

“Jelang libur Natal dan Tahun Baru, kami akan melakukan operasi di pintu masuk Jawa Barat, dan kami akan menyiapkan rapid test antigen. Kalau ada yang positif, kami akan kembalikan ke daerah asal,” kata dia Selasa 22 Desember 2020.

Pemprov Jabar sendiri telah menyediakan 65 ribu alat rapid test antigen dengan 40 ribu di antaranya peroleh dari Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara 25 ribu lainnya didapatkan dari Belanja Tak Terduga (BTT).

Uu pun menegaskan, Pemprov Jabar melarang perayaan Tahun Baru 2021 yang dapat menyebabkan kerumunan. Larangan tersebut berlaku untuk perayaan di dalam maupun luar ruangan. 

Baca Juga: Varian Baru Virus Covid-19 Muncul di Inggris, Pemerintah Terus Pantau Perkembangannya

"Kasus penyebaran masih tinggi. Namun, setelah pekan lalu ada delapan daerah berstatus Zona Merah atau risiko tinggi, pekan ini menurun menjadi dua daerah," ucapnya. 

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x