Analisis Geologi Kasus Gempa Bumi Tasikmalaya dan Pangandaran Hari Ini, Ada Risiko Pergerakan Tanah

28 Desember 2023, 15:45 WIB
Ilustrasi gempa bumi di Tasikmalaya dan Pangandaran hari ini /PRFM

PRFMNEWS - Gempa bumi melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Pangandaran, Jawa Barat hari ini Kamis 28 Desember 2023 pada pukul 05.43 WIB.

Para pendengar Radio PRFM turut melaporkan bahwa guncangan gempa bumi pagi tadi terasa hingga di wilayah Bandung.

Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 107,89 BT dan 8,11 LS, berjarak sekitar 93,5 km selatan - barat daya kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo 5,5 pada kedalaman 14 KM.

Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,942 BT dan 7,794 LS dengan magnitudo (M5,1) pada kedalaman 71,6 KM.

Baca Juga: Gempa Pangandaran Hari ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Analisis BMKG

Sedangkan menurut data GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,73 BT dan 7,85 LS, dengan magnitudo (M5,2) pada kedalaman 10 KM.

Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah pantai Tasikmalaya dan Pangandaran. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi pada bagian utara dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Wilayah pada morfologi pantai tersebut pada umumnya tersusun oleh tanah lunak hingga tanah sedang dan pada bagian utara tersusun oleh tanah keras.

Baca Juga: BMKG: Gempa Pangandaran Pagi ini Tidak Berpotensi Tsunami

Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Tersier (berupa batuan sedimen, batugamping dan rombakan gunung api) dan endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda. Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi dengan mekanisme sesar naik berarah relatif Barat – Timur.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.5 di Pangandaran Pagi ini, Terasa Sampai Bandung

Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah pantai Tasikmalaya dan Pangandaran. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi pada bagian utara dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Wilayah pada morfologi pantai tersebut pada umumnya tersusun oleh tanah lunak hingga tanah sedang dan pada bagian utara tersusun oleh tanah keras.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Tersier dan endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda.

Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Baca Juga: Jembatan Pandansimo, Calon Ikon Baru Jogja Rampung Dibangun 2024 Didesain Indah Tahan Gempa dan Tsunami

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi dengan mekanisme sesar naik berarah relatif Barat – Timur.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler