Bonus Geografi dan Bonus Demografi Jadi Modal Utama Jabar untuk Lebih Maju

8 Oktober 2021, 12:30 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menghadiri secara virtual Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Indramayu ke-494 dari Rumah Singgah Wagub Jabar di Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (7/10/2021). /Humas Jabar

PRFMNEWS - Selain memiliki daerah yang luas, Jawa Barat juga menjadi daerah dengan jumlah penduduk yang banyak.

Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Jabar memiliki bonus geografi dan bonus demografi yang menjadi modal utama untuk maju.

Bahkan jika dua bonus itu diselaraskan akan menjadi kombinasi dan komposisi memadai untuk melakukan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi.

Baca Juga: Terungkap! Kasus Penusukan Pria Bersimbah Darah di Cicendo, Pelaku Tersinggung Saat Mabuk Bareng Korban

Bonus geografi, Jabar ditakdirkan memiliki tanah subur, curah hujan mencukupi dengan banyak sumber air dari hulu ke hilir.

Sementara bonus geografi sebagian besar warga Jabar saat ini ada pada usia produktif sampai era 2030 nanti.

Ada satu bonus tambahan yakni bonus edukasi, di mana banyak perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang jadi rujukan nasional.

Baca Juga: Pemkab Indramayu Diminta Terus Berinovasi dan Tingkatkan Pelayanan Publik

Tak ingin menyia-nyiakan, Pemda Provinsi Jawa Barat terus berupaya memanfaatkan tiga bonus tersebut untuk mendongrak ekonomi dari sektor pertanian. Ini lah dasar Pemda Provinsi menginisiasi program Petani Milenial.

"Kita harus memanfaatkan potensi di Jawa Barat baik sumber daya alam dan manusia. Perpaduan keduanya dalam bidang pertanian, salah satu daya ungkit meningkatnya ekonomi di Jabar," ujar Uu Ruzhanul saat seminar "Transformasi Petani Jawa Barat Bersama Petani Milenial yang Inovatif dan Kekinian" secara virtual, dari Rumah Singgah Wakil Gubernur, di Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 7 Oktober 2021.

Baca Juga: Perbedaan KK Pasangan Nikah Siri dan KK Pasangan Nikah Resmi

Pak Uu menghendaki kemajuan teknologi di sektor pertanian. Dirinya mendorong para teknokrat dan inovator untuk terus menghadirkan akselerasi kemajuan teknologi pertanian.

"Potensi pertanian luar biasa. Di Jabar banyak lahir teknokrat pertanian, banyak perguruan tinggi favorit. Perpaduan intelektual dan sumber daya alam maka lahir petani Milenial," katanya.

Pun menggali potensi ekonomi dalam sektor pertanian dengan menggaet kalangan milenial, juga dalam rangka bangkit dari dampak pandemi COVID-19. Di satu sisi Pemda Provinsi Jabar juga memiliki program Santri Tani (Santani).

Baca Juga: Akhir Pekan ini Tempat Wisata di Garut Ditutup

Dengan begitu, Petani Milenial dan Santani diharap mampu meminimalisasi masalah pertanian seperti produktivitas pertanian, regenerasi petani, kebutuhan lahan, hingga ilmu dan teknologi pertanian.

"Pertanian harus meningkatkan ekonomi, dan meningkatkan taraf hidup para pelakunya," ujarnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler