Rencana Menggelar PTM di Tengah Lonjakan Covid-19, DPRD Jabar: Dilematis

4 Juni 2021, 16:13 WIB
Wakil ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya.*** /Dok DPRD Jabar.



PRFMNEWS - Wakil Ketua Komisi 5 DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Abdul Hadi Wijaya menilai rencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada awal Juli yang digulirkan Disdik Jabar adalah sebuah dilema.

Menurutnya, disatu sisi PTM merupakan solusi penting menindaklanjuti keluhan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sudah berlangsung satu tahun lebih.

Tapi disisi lain, angka penyebaran Covid-19 di Jabar masih tinggi, bahkan cenderung mengalami lonjakan. 

"Hari ini kita ada dalam kondisi dilematis. Pertama, sudah lama sekolah (PJJ), kedua, kita berhadapan dengan kondisi Covid yang masih tinggi (penyebarannya), dan belum tuntas prasyarat yang diajukan Mendikbud," kata Hadi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 4 Juni 2021.

Baca Juga: Anya Geraldine Lagi Cari Partner Olahraga Lho, Kamu Minat?

Hadi menyebut PTM merupakan solusi dari banyaknya keluhan dan penyimpangan saat PJJ.

Dia juga menyebut ada sebuah studi yang menyatakan bahwa dengan PJJ terjadi kejenuhan sangat tinggi baik siswa, guru dan orangtua, serta terjadi penurunan kualitas pendidikan.

"Itu yang harus kita perhatikan dari sisi psikologis," kata politisi PKS itu.

Sementara dari penyebaran Covid-19, ia sebut angkanya belum membahagiakan.

Tingkat kematian akibat Covid-19 di Jabar saat ini ungkap dia mencapai 1,34%.

Baca Juga: Soal Rencana PTM di Jabar Mulai Juli, Epidemiolog: Masih Berisiko

Selain itu, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Jabar juga terus mengalami kenaikan.

"Gubernur menyatakan bahwa Jabar sudah siaga 1 Covid. Artinya kita terbentur dan menghadapi kenyataaan bahwa pandemi masih jauh dari selesai, solusi masih belum tertuntaskan," katanya.

Kemudian prasyarat PTM seperti izin orangtua, pembatasan siswa 50% dari kapasitas, protokol kesehatan ketat, dan prioritas vaksinasi yang dikemukan Mendikbud Nadiem Makarim pada Maret lalu, belum terpenuhi.

"Sampai sekarang vaksin di Jabar baru 6 juta dari 30 juta lebih. Kita juga perlu tanya berapa persen guru yang sudah menjalani vaksinasi," katanya.

Baca Juga: Warung di Puncak Jual Mie Instan Rp54 Ribu Langsung Disidak Camat, Akui Ada Kesalahan Harga

Lebih lanjut dia pun mendorong, Disdik Jabar untuk melakukan evaluasi seketat mungkin terkait persiapan PTM yang rencananya akan dimulai 19 Juli 2021.

"Lakukan simulasi sebaik mungkin, sehingga semua aspek sudah terdata, dan ada mitigasi yang benar. Sosialisasikan juga dengan baik," pungkasnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler