Pemprov Jabar Catat Adanya Defisit di Sejumlah Komoditas Bahan Pokok

7 Maret 2021, 09:25 WIB
ILUSTRASI pengemasan gula pasir di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Jumat, 10 April 2020.* /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA/ANTARA FOTO

PRFMNEWS – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan pemantauan terkait harga kebutuhan bahan pokok di Jawa Barat.

Sedikitnya ada 13 komoditas yang menjadi perhatian Pemprov Jabar, di antaranya beras, jagung, kedelai, kacang tanah, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cabai rawit, cabai besar, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.

Hasilnya, Kepala DKPP Provinsi Jabar, Jafar Ismail menyebut sejumlah komoditas bahan pokok tersebut memiliki persediaan yang berlebih alias surplus. Sementara tak sedikit yang juga mengalami defisit.

Baca Juga: DPRD Beri Evaluasi Jelang PPDB 2021, Termasuk Soal Terilibatnya Sekolah Swasta di PPDB Jabar

Baca Juga: Update Sebaran Corona di Kota Bandung per 6 Maret 2021: Kasus Sembuh Tembus 12 Ribu Jiwa

“Ketersediaan berdasarkan kebutuhan maka bisa kami bisa menyimpulkan untuk beras dan jagung dalam keadaan surplus dari ketersediaan sebanyak 2,973 juta ton sedangkan kebutuhan 1 juta ton, surplus 1,9 juta ton. Juga untuk jagung ada surplus,” kata Jafar saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 7 Maret 2021.

Menurut Jafar, untuk bawang merah mengalami surplus 3 ribu ton sementara bawang putih defisit.

“Bawang merah surplus 3 ribu ton, bawang putih defisit, kebutuhan bawang putih itu impor dari China. Gula pasir untuk tahun 2021 defisit 9.500 ton, kita berusaha mendatangkan dari Lampung, Jawa Timur, dan impor,” ucapnya.

Baca Juga: TERKINI, 10 Kecamatan di Kota Bandung Ini Miliki Kasus Aktif Covid-19 Paling Banyak per 6 Maret 2021

Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Keanehan Saat Jalani Debut dengan Petronas Yamaha SRT

“Ketersediaan minyak goreng defisit, kebutuhannya kita dari Sumatera. Daging sapi juga kita defisit, kita berasal dari impor yang pada saat ini pemerintah selain dari Australia juga sedang mengimpor dari negara lain karena di Australia sendiri terhambat,” tambahnya.

Sementara daging ayam jelang Ramadan dan Idulfitri cukup memadai. Sementara untuk komoditas telur di Jabar cenderung defisit.

“Kemudian untuk daging ayam di Ramadan dan Idulfitri ini surplus, kemudian telur untuk Ramadan ini defisit dan kita berusaha untuk mendatangkan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara,” tutupnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler