PRFMNEWS - Presiden Uganda Yoweri Museveni telah memerintahkan lockdown segera dilakukan dan memberlakukan jam malam dari senja hingga fajar selama tiga pekan (21 hari) di dua distrik untuk menghentikan penyebaran ebola.
Tempat ibadah, pasar, bar, dan tempat hiburan akan ditutup. Pemerintah juga membatasi pergerakan orang masuk dan keluar dari dua distrik Mubende dan Kassanda.
“Saya sekarang mengarahkan sebagai berikut: sekarang masuk dan keluar dari distrik Mubende dan Kassanda dilarang,” kata Museveni dalam pidato yang disiarkan televisi pada, Sabtu, 15 Oktober 2022, seperti yang dikutip PRFMNEWS dari Al Jazeera hari ini.
“Jika Anda berada di distrik Mubende dan Kassanda, tinggallah di sana selama 21 hari,” sambung Museveni, yang telah memerintah Uganda sejak 1986.
Langkah itu sejatinya berkebalikan dengan pernyataan Presiden Uganda Yoweri Museveni, yang sebelumnya mengatakan tidak perlu tindakan seperti itu.
Wabah terbaru ini telah menewaskan 19 orang di antara 58 kasus yang tercatat. Namun, jumlah kematian dan kasus sebenarnya mungkin lebih tinggi.
Wabah dimulai pada awal September di Mubende, sekitar 80 km (50 mil) dari ibu kota Kampala, dan tetap menjadi pusat wabah Ebola.