Negara Maju Harus Tarik Pajak Keuntungan dari Produsen Minyak, PBB: Pencemar Harus Bayar

- 21 September 2022, 09:45 WIB
Ilustrasi pertambangan minyak.
Ilustrasi pertambangan minyak. /Reuters/Hannibal Hanschke/REUTERS

 

PRFMNEWS - Sekjen PBB Antonio Guterres meminta negara-negara kaya untuk mengenakan pajak atas keuntungan tak terduga dari perusahaan bahan bakar fosil.

Ia juga meminta negara kaya menggunakan uang itu untuk membantu negara-negara yang terkena dampak dari krisis iklim dan pada masyarakat terkena masalah dari dampak kenaikan harga pangan dan energi.

Pada pidatonya di depan para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang, Guterres mengatakan meningkatkan serangannya pada perusahaan minyak dan gas. Profit perusahaan-perusahaan itu meledak hingga puluhan miliar dolar.

Baca Juga: Bicara di Markas PBB, BNPT Indonesia Berkomitmen dalam Upaya Perlindungan Korban Terorisme

"Industri bahan bakar fosil menikmati ratusan miliar dolar dalam bentuk subsidi dan keuntungan tak terduga sementara anggaran rumah tangga menyusut dan planet kita terbakar," ujarnya seperti yang dikutip PRFMNEWS dari Reuters, Selasa 20 September 2022.

"Pencemar harus membayar," tambahnya.

Guterres juga sekali lagi mendorong negara-negara maju untuk mengenakan pajak atas keuntungan tak terduga bahan bakar fosil, pada kesempatan tersebut ia juga dia juga menggunakan  pidatonya untuk menjelaskan di mana uang itu harus dibelanjakan.

Baca Juga: Gempa Kuat Guncang Taiwan, Gerbong Kereta Tergelincir dan Ratusan Orang Terjebak di Jalan Pegunungan

"Dana itu harus dialihkan dengan dua cara: ke negara-negara yang menderita kerugian dan kerusakan akibat krisis iklim; dan ke orang-orang yang berjuang dengan kenaikan harga pangan dan energi," katanya pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia di New York.

Saat ini, Inggris telah meloloskan pajak keuntungan tak terduga sebesar 25% pada produsen minyak dan gas di Laut Utara.

Sementara itu  Uni Eropa juga  berencana untuk mengumpulkan lebih dari 140 miliar euro untuk melindungi konsumen dari melonjaknya harga energi dengan mengenakan pajak keuntungan tak terduga dari perusahaan minyak dan generator listrik.

Baca Juga: Zelensky Meminta PBB untuk Mengunjungi Lokasi Pengeboman Mall Ukraina

Anggota parlemen Demokrat Amerika Serikat (AS) juga telah membahas ide serupa, meskipun menghadapi perdebatan yang panjang di Kongres.

Sementara rencana ini berfokus pada pengalihan keuntungan tak terduga ke konsumen domestik, ia menganjurkan pajak yang akan diarahkan ke negara-negara yang paling rentan terhadap iklim di dunia, yang telah menganut gagasan tersebut.

Selain itu  mengatakan menjelang Konferensi Iklim PBB COP 27 di Mesir, Guterres mengingatkan kembali para pemimpin dunia untuk mematuhi Perjanjian Paris.

"Tingkatkan ambisi iklim kalian, dengarkan rakyat kalian yang meminta perubahan, berinvestasi pada solusi yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tutupnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x