Krisis Kesehatan Baru Muncul di Ukraina, WHO: Sistem Kesehatan sedang Dilanda Konflik

- 12 Maret 2022, 14:50 WIB
Lebih dari 20.000 pejuang dari seluruh dunia telah bergabung dalam pertempuran untuk Ukraina, kata pemerintah di negara yang dilanda perang itu.
Lebih dari 20.000 pejuang dari seluruh dunia telah bergabung dalam pertempuran untuk Ukraina, kata pemerintah di negara yang dilanda perang itu. /Mirror

PRFMNEWS - WHO telah memverifikasi 18 serangan terhadap pengaturan kesehatan di Ukraina, termasuk rumah sakit, klinik, dan ambulans.

Rangkaian serangan ini mengakibatkan 10 kematian dan 16 cedera di antara petugas kesehatan di Ukraina.

Laporan rumah sakit yang dibom baru-baru ini, termasuk rumah sakit anak dan bersalin di Mariupol.

Ada sekitar 1.000 fasilitas kesehatan dengan berbagai ukuran rumah sakit, klinik, dan lokasi perawatan kesehatan lainnya baik di garis depan atau dalam jarak 10 kilometer dari garis depan.

Baca Juga: Stres Bisa Picu Peningkatakan Kolesterol ? Begini Penjelasannya

Menurut Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan mengatakan bahwa mendapatkan pasokan yang dibutuhkan rumah sakit sangat penting, tetapi rumah sakit juga membutuhkan listrik, air bersih, dan bahan bakar untuk generator.

"Semua dukungan infrastruktur dan teknik ini diperlukan untuk menjaga rumah sakit rata-rata dalam situasi normal. Di tengah perang penembakan, itu hampir tidak mungkin," katanya, dikutip prfmnews.id dari laman WebMD pada Jumat, 11 Maret 2022.

Ryan menuturkan bahwa pada dasarnya, sistem kesehatan sedang dilanda konflik dan krisis saat ini.

"Kami telah melihat sekarang bahwa beberapa rumah sakit ditinggalkan oleh pihak berwenang karena mereka tidak dapat berfungsi, dan ada upaya untuk memindahkan peralatan rumah sakit dan memindahkan dokter dan perawat." ujarnya.

Selain itu, ketakutan tentang paparan radiasi di Ukraina meningkat, mengingat dari status reaktor nuklir yang rapuh.

Baca Juga: dr Zaidul Akbar Berikan 3 Tips Diet Ala Rasul yang Buat Badan Langsing dan Ideal

WHO adalah anggota dari jaringan Kesiapsiagaan dan Tanggapan Darurat Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

"Kami telah bekerja untuk memastikan dan memantau setiap serangan atau kerusakan pada instalasi kimia serta instalasi nuklir," kata Ryan.

Dia menambahkan bahwa negara-negara telah memiliki rencana kesiapsiagaan sejak kecelakaan Chernobyl pada tahun 1986.

Terlepas dari upaya WHO di berbagai bidang, satu-satunya solusi untuk situasi nyata saat ini adalah perdamaian.

Baca Juga: Syarat Penerima JKP Kemnaker, Pekerja Kena PHK Wajib Tahu!

Menurut Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, PhD. mengatakan, mereka terus menyerukan kepada Federasi Rusia untuk berkomitmen pada resolusi damai untuk krisis ini.

Prospek kesehatan di Ukraina hanya akan memburuk, kecuali kita memiliki gencatan senjata, saat ini kita sedang membalut luka fana sekarang, kata Ryan.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: webMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x