Harga Minyak Melonjak, Ditopang Penurunan Produksi dan Rig AS

- 9 Mei 2020, 07:50 WIB
ILUSTRASI produksi minyak bumi.*
ILUSTRASI produksi minyak bumi.* /ANTARA FOTO/

Laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (6/5/2020) menunjukkan 15 minggu kenaikan berturut-turut dalam stok minyak mentah meskipun tingkat pertumbuhan dalam persediaan telah melambat sejak rekor kenaikan 19 juta barel awal April.

Pasar sekarang memantau lebih banyak data yang menunjukkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia - yang dikenal sebagai OPEC+ - mematuhi rekor pemangkasan produksi sebesar 9,7 juta barel per hari yang dimulai bulan ini, menurut Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow di Houston.

"Saya sekarang memperkirakan harga akan mundur kembali ke 20 dolar AS per barel karena skeptisisme akan datang ke pasar tentang kepatuhan OPEC+ pada pengurangan produksi," kata Lipow.

Irak belum memberi tahu para pembeli minyak reguler tentang pengurangan ekspor mereka, yang menunjukkan bahwa mereka sedang berjuang untuk sepenuhnya menerapkan pengurangan pasokan.

Baca Juga: 200 Nasi Kotak Bakal Dibagikan Satu Kali dalam Seminggu Lewat Program Sabandung

"Yang diperlukan hanyalah satu atau dua negara untuk tidak mematuhinya dan itu bisa membuka pintu bagi negara lain," kata Lipow.

Australia pada Jumat (8/5/2020) menjadi negara terbaru yang merencanakan pelonggaran penguncian, sementara Prancis, bagian-bagian dari Amerika Serikat, dan negara-negara seperti Pakistan juga berencana untuk mengurangi pembatasan.

Pelaku pasar juga mengamati bagaimana krisis ekonomi yang berlangsung di Amerika Serikat mempengaruhi permintaan minyak dalam beberapa bulan mendatang. Ekonomi terbesar dunia itu kehilangan 20,5 juta pekerjaan pada April, penurunan tajam dalam daftar gaji sejak Depresi Hebat.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x