Ratusan penduduk desa dan lainnya berkumpul untuk menyaksikan operasi penyelamatan tersebut.
Pesan dukungan dan perhatian online untuk bocah itu mengalir dari seluruh dunia saat upaya penyelamatan berlangsung selama empat hari.
Menurut Kepala Komite Penyelamatan Abdelhadi Temrani mengatakan, pihaknya tidak mungkin menentukan kondisi anak itu, kecuali berhadap kepada Tuhan agar bocah tersebut tetap dalam keadaan hidup.
Baca Juga: Korea Alami Lonjakan Kasus Tertinggi Sepanjang Pandemi, Pemerintah Perketat Aturan Kerumunan
Tim penyelamat menggunakan tali untuk mengirim oksigen dan air kepada bocah itu serta kamera untuk memantaunya.
“Tidak mungkin untuk menentukan kondisi anak sama sekali saat ini. Tapi kami berharap kepada Tuhan bahwa anak itu masih hidup.” katanya.
Sebelumnya diketahui Rayan jatuh ke dalam sumur 32 meter (105 kaki) yang terletak di luar rumahnya di Desa Ighran, Provinsi Chefchaouen Utara pegunungan Maroko pada Selasa, 1 Februari 2022 malam.***