PRFMNEWS - Seorang dokter dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengungkap ada sebuah gejala yang dirasakan pasien Omicron hanya pada malam hari.
Dr. Amir Khan menyebut dari lima pasien Omicron, salah satunya mengalami gejala menonjol karena muncul hanya malam hari.
Gejala menojol tersebut adalah pasien berkeringat pada malam hari, bahkan bisa menyebabkannya bangung dan berganti pakaian, sebagaimana diberitakan ANTARA dari Medical Daily.
Baca Juga: WHO Optimis Covid-19 Berakhir di Tahun 2022, Asalkan Melakukan Ini
Namun, ini bukan pertama kali para ahli menemukan berkeringat lebih pada malam hari dialami pasien Covid-19.
Pada Desember lalu, sekelompok peneliti juga mencatat sebanyak 114 orang dari 212 peserta studi melaporkan banyak berkeringat sementara 102 dari mereka melaporkan berkeringat pada malam hari saat memerangi virus.
Baca Juga: Menkes Ungkap Beberapa Pasien Omicron di Indonesia Sudah Ada yang Boleh Pulang
Sementara itu, penelitian berbeda yang diterbitkan Rumah Sakit Guizhou University beberapa waktu lalu menunjukkan keringat malam bisa menjadi gejala pertama pneumonia COVID-19.
Namun, laporan ilmiah itu tidak didukung bukti yang luas sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung apa yang peneliti temukan. Meski demikian, beberapa ahli medis sejak itu mengakui keringat malam sebagai salah satu gejala infeksi COVID-19.