Bukan Nggak Laku, Ini Ragam Alasan Pria di Jepang Sewa Pacar Sampai Rela Habiskan Uang Jutaan

- 20 Desember 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi kencan online.
Ilustrasi kencan online. /prfmnews



PRFMNEWS – Fenomena jasa sewa pacar yang belakangan kembali viral di Indonesia, disebut sudah ada sejak lama di Jepang. Ternyata, beragam alasan pria Jepang menyewa pacar bukan karena dirinya ‘tidak laku’ atau tidak ingin berpasangan.

Di Jepang, agensi yang memberikan layanan sewa pacar jauh lebih digandrungi. Berbeda dengan budaya barat menyukai aplikasi kencan seperti Tinder, Bumble, dan sejenisnya.

Melansir situs The Washington Independent, jasa sewa pacar sudah menjadi tren dalam budaya Jepang beberapa tahun terakhir. Ada orang-orang di Jepang yang kebetulan bekerja terlalu keras, memisahkan mereka dari dunia nyata.

Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Kunci Keberhasilan Indonesia Hancurkan Malaysia 1-4

Baca Juga: Ganjar Harapkan HeteroSpace Solo Hadirkan Unicorn Baru

Ini membuat mereka sendirian dan kesepian. Tetapi layanan sewa pacar ini bisa menyelamatkan mereka dari perasaan kesepian tersebut.

Seorang YouTuber bernama Shihomi pernah mencoba menyewa satu pacar dari suatu agensi penyedia layanan tersebut (yang tidak disebutkan dalam video). Shihomi sebagai klien, merekam video kebersamaan mereka untuk tahu bagaimana rasanya memiliki pacar sewaan.

Shihomi harus membayar 6.000 Yen (Rp760.000) per jam dengan waktu sewa minimum dua jam. Itu artinya, klien rata-rata menghabiskan total 12.000 Yen (Rp1 juta 520 ribu) untuk menyewa pacar.

Klien juga bisa memilih pacar sewaan mereka sesuai kriteria yang disediakan agensi tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Kemenkes Sebut Omicron Pertama di Indonesia Diduga Berasal dari WNI yang Baru Kembali dari Nigeria

Tarif sewa akan berubah jika klien ingin kencan dengan pacar sewaan yang sama untuk pertemuan kedua kalinya. Klien harus membayar tambahan 2.000 Yen (Rp254.000) per jam, artinya sekira Rp1 juta 14 ribu per jamnya.

Sementara, nominal pembayaran yang diterima pacar sewaan itu adalah setengah dari biaya sewa yang didapatkan agensi. Usia klien yang menggunakan layanan mereka didominasi pria berusia 20 tahun ke atas.

Selain para pria yang pekerja keras hingga butuh teman di kala kesepian, jasa sewa pacar ini juga diminati mereka yang belum pernah punya pacar sebelumnya.

Para pria ini menggunakan layanan tersebut untuk melatih keterampilan sosial mereka agar nantinya dapat menangani seorang wanita dengan baik ketika sudah memiliki pacar sungguhan.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Sampaikan Hal ini Agar Doa Kita Cepat Dikabulkan

Ada juga klien yang menyewa pacar untuk dikenalkan pada keluarganya saat momen kumpul keluarga. Ini dilakukan sebagai strategi untuk melepaskan diri dari pertanyaan ‘kapan nikah?' dan ‘kenapa kamu tidak membawa pacar?’.

Ada juga pekerja (talent pacar sewaan) yang dipekerjakan untuk membuat mantan pacar atau pacar sang klien cemburu.

Meski terkesan seru, menyewa pacar di agensi tertentu mewajibkan para klien dan pekerja mematuhi aturan main dan batasan ketat yang berlaku secara profesional.

Baca Juga: Pemkot Bandung Sudah Layangkan Surat Agar Akses Tol KM 149 Gedebage Segera Dibuka

Klien tidak diperbolehkan menghubungi pacar sewaan secara langsung. Jadi, orang yang disewa tidak boleh mengungkapkan informasi kontak apapun selama kencan mereka. Semua komunikasi penyewaan dilakukan lewat agensi.

Layanan yang ditawarkan oleh pacar sewaan tidak berkaitan dengan keintiman seksual apapun. Para pekerja juga tidak berhak menerima tip dan hadiah mahal dari klien mereka.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: The Washington Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x