1. Mengembangkan Cologuard, tes tinja DNA yang dikembangkan Mayo Clinic bersama Exact Sciences Corporation, yang kini menjadi alat skrining kanker kolorektal (kanker usus besar) yang direkomendasikan oleh Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS.
2. Memimpin studi kolaborasi bersama International Duration Evaluation of Adjuvant Chemotherapy (IDEA), yang menghasilkan penanganan untuk pasien kanker usus besar dengan risiko rendah (stadium III) melalui kemoterapi oxaliplatin (obat kemoterapi mengandung platinum).
Kemoterapi ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan sel kanker dengan waktu lebih singkat dan efek samping yang lebih minim, dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.
3. Menunjukkan hasil studi Breast Cancer Genome Guided Therapy (BEAUTY) atau terapi kanker payudara berdasarkan panduan genom (kumpulan DNA kanker).
4. Hasil studi ini dapat lebih spesifik memperlihatkan gen kunci pemicu kanker payudara dan membantu dokter lebih akurat menegakkan diagnosa, hingga menyesuaikan pengobatan kemoterapi agar lebih maksimal.
5. Menciptakan pendekatan baru untuk mengklasifikasikan glioma (jenis kanker yang tumbuh di otak atau sumsum tulang belakang), lewat pengembangan tes sehingga semakin membantu ahli onkologi dalam menentukan pasien mana yang perlu perawatan lebih ekstra dan mana yang hanya butuh terapi tertentu saja.
Hasil Penelitian Ilmiah Inovatif di Mayo Clinic Cancer Center
Penelitian yang berbasis pada berbagai kasus pasien kanker dilakukan oleh tim Mayo Clinic. Mereka terdiri dari dokter, peneliti, dan ilmuwan terkenal yang mengembangkan teknologi dan konsep perawatan terbaru untuk mengatasi kebutuhan pasien yang sebelumnya tidak terpenuhi.