PRFMNEWS - Pasukan tentara Amerika Serikat melancarkan serangan menggunakan drone (pesawat nirawak) ke arah wilayah Afghanistan yang dianggap sebagai kantong ISIS.
Serangan udara ini dilakukan Amerika Serikat sebagai balasan terhadap kelompok ISIS yang meledakan bom di area luar Bandar Kabul, Afghanistan, belum lama ini.
Dilansir prfmnews.id dari ANTARA, seorang sumber militer Amerika Serikat menyebut serangan drone itu membunuh seorang prajurit ISIS yang digambarkan sebagai petugas perencana ledakan bom.
Baca Juga: Manchester City 'Bantai' Arsenal, Skor Akhir Mencolok 5-0
Adapun data tentang ledakan bom di luar Bandara Kabul yang dilakukan ISIS, yakni sebanyak 92 korban meninggal. Sebanyak 13 di antaranya adalah tentara Amerika Serikat.
Peristiwa itu menjadi insiden paling mematikan bagi pasukan Amerika Serikat di Afghanistan dalam satu dekade terakhir.
"Indikasi awalnya adalah kami membunuh target. Kami tahu tak ada korban dari warga sipil," kata pihak militer AS tentang serangan drone itu dalam sebuah pernyataan.
Komando Pusat Amerika Serikat menyatakan serangan tersebut dilakukan di Nangarhar, provinsi sebelah timur Kabul yang berbatasan dengan Pakistan.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Membangun Kota Itu Sejatinya untuk Manusia, Bukan untuk Bermobil!