Meski Picu Gejala Ringan, WHO Tegaskan Omicron Sangat Berbahaya bagi Orang dengan Kategori ini

13 Januari 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi Omicron. /prfmnews/

PRFMNEWS – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, virus Covid-19 varian Omicron tetap berbahaya terutama bagi orang dengan kategori tertentu.

WHO membenarkan bahwa Omicron memang terbukti secara ilmiah sangat cepat menular dibanding varian sebelumnya.

Pasien terinfeksi Omicron juga terbukti memunculkan gejala lebih ringan daripada Delta.

Meski demikian, WHO menyebut bahwa Omicron akan menjadi sangat berbahaya bagi orang yang belum menerima vaksinasi Covid-19 apapun.

Baca Juga: 2 Hadiah Ridwan Kamil di 2022 untuk Warga Cimahi, Bisa Atasi Macet dan Bantu Pertumbuhan Ekonomi

"Kita tidak boleh membiarkan virus ini (Omicron) naik bebas, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia belum divaksinasi," kata Kepala WHO Tedros Adhanom, dikutip prfmnews.id dari PMJ News pada Kamis 13 Januari 2022.

Tedros menambahkan, sejauh ini ada lebih dari 90 negara belum mencapai target vaksinasi Covid-19 minimal 40 persen dari populasi.

Sedangkan, lebih dari 85 persen orang di Afrika malah belum menerima dosis vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Juga: Masuk Kategori Kelompok Prioritas Tapi Tidak Punya Tiket Vaksinasi Booster? Lakukan Hal ini

Padahal, menurut laporan epidemiolog mingguan WHO pada Selasa 11 Januari 2022, kasus positif Covid-19 di dunia mengalami peningkatan tajam.

Peningkatan tersebut berkisar hingga 55 persen, atau 15 juta kasus baru hanya dalam 7 hari, sejak 3-9 Januari 2022. Angka tersebut menjadi kasus mingguan terbanyak sejak pandemi Covid-19 terjadi.

"Lonjakan besar dalam infeksi Covid-19 ini disebabkan oleh varian Omicron yang dengan cepat menggantikan Delta di hampir semua negara," ujar Tedros.

Baca Juga: Penerima Vaksin Booster Wajib Miliki Tiket, Begini Cara Cek Tiket Vaksin Booster

Ia menyebut, mayoritas pasien yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia dengan Covid-19 adalah mereka yang belum divaksinasi.

Oleh sebab itu, ia memprediksi jika penularan tidak dibatasi, akan ada risiko lebih besar varian baru kembali muncul yang bahkan bisa lebih menular dan lebih mematikan dari Omicron.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler