Bukan Rumah Sakit Biasa, Ini Profil Singkat Mayo Clinic Amerika Tempat SBY Jalani Operasi Kanker Prostat

12 November 2021, 16:15 WIB
SBY saat sebelum menjalani operasi kanker prostat /Tangkapan layar video/Instagram/@agusyudhoyono

PRFMNEWS - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jalani operasi kanker prostat di Saint Mary Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat (AS), pada Kamis, 11 November 2021 pagi. Sang putra, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, operasi ayahnya berjalan lancar dan kini dalam masa pemulihan.

Pemilihan Rumah Sakit (RS) Mayo Clinic AS sebagai tempat pengobatan SBY tentu bukan tanpa alasan. Lantas seberapa hebat RS Mayo Clinic AS ini dalam menangani kasus pasien penderita berbagai jenis penyakit kanker?

Melansir situs National Cancer Institute, berikut profil singkat RS Mayo Clinic AS.

Baca Juga: MyPos, Tempat Kongkow Sekaligus Akses Layanan Pos bagi Milenial

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono sebelum menjalani operasi kanker prostat di RS Mayo Clinic AS.

RS Mayo Clinic atau Mayo Clinic Cancer Center adalah salah satu pusat kanker pertama yang ditunjuk langsung oleh National Cancer Institute (NCI) atau Institut Kanker Nasional AS, pada tahun 1973.

Ini menjadi satu-satunya Pusat Kanker Komprehensif di AS yang ditunjuk NCI dengan tiga lokasi sekaligus pada tahun 2003, yakni di Rochester (Minnesota), Jacksonville (Florida), dan Scottsdale/Phoenix (Arizona).

NCI merupakan bagian dari National Institutes of Health (NIH), yang merupakan salah satu dari sebelas lembaga bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS.

Mayo Clinic miliki laboratorium canggih yang mampu menunjang perawatan dan keselamatan nyawa bagi pasien kanker. Hasil penelitian di laboratorium ini berhasil menarik lebih dari 100 ribu pasien kanker datang ke Mayo Clinic Cancer Center setiap tahun untuk perawatan dan pengobatan.

Baca Juga: 7 Tanda Serangan Jantung yang Tak Terlihat, Nomor 4 Bikin Khawatir

Penelitian di Mayo Clinic Cancer Center

Mayo Clinic Cancer Center memiliki sejumlah program penelitian yang berfokus pada kanker: Imunologi dan Imunoterapi Kanker, Pencegahan dan Pengendalian Berbagai Jenis Kanker, Biologi Sel, Terapi Eksperimental.

Kanker Gastrointestinal (Kanker Lambung), Terapi Gen dan Virus, Epidemiologi Genetik dan Penilaian Risiko, Keganasan Hematologi, Neuro-Onkologi (kanker otak), dan Kanker pada Wanita.

Program penelitian tersebut telah melahirkan enam hasil studi NCI Specialized Programs of Research Excellence (SPORE) untuk penanganan kanker payudara, kanker hepatobilier (kanker hati), multiple myeloma (kanker plasma darah).

Kanker ovarium (kanker indung telur), kanker pankreas, dan limfoma (kanker kelenjar getah bening), yang juga diadaptasi oleh Holden Comprehensive Cancer Center di Universitas Iowa AS.

Program dan hasil studi ini membantu tim ilmuwan Mayo Clinic dalam melakukan ratusan uji klinis untuk menjawab berbagai keluhan pasien. Kisah sukses penelitian Mayo Clinic meliputi:

Baca Juga: Bukti Nyata Berdayakan UMKM, BRI Gelar Bazaar Klaster Mantriku dan Bantu UMKM Binaan Dapat Sertifikat Halal

1. Mengembangkan Cologuard, tes tinja DNA yang dikembangkan Mayo Clinic bersama Exact Sciences Corporation, yang kini menjadi alat skrining kanker kolorektal (kanker usus besar) yang direkomendasikan oleh Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS.

2. Memimpin studi kolaborasi bersama International Duration Evaluation of Adjuvant Chemotherapy (IDEA), yang menghasilkan penanganan untuk pasien kanker usus besar dengan risiko rendah (stadium III) melalui kemoterapi oxaliplatin (obat kemoterapi mengandung platinum).

Kemoterapi ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan sel kanker dengan waktu lebih singkat dan efek samping yang lebih minim, dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.

3. Menunjukkan hasil studi Breast Cancer Genome Guided Therapy (BEAUTY) atau terapi kanker payudara berdasarkan panduan genom (kumpulan DNA kanker).

4. Hasil studi ini dapat lebih spesifik memperlihatkan gen kunci pemicu kanker payudara dan membantu dokter lebih akurat menegakkan diagnosa, hingga menyesuaikan pengobatan kemoterapi agar lebih maksimal.

5. Menciptakan pendekatan baru untuk mengklasifikasikan glioma (jenis kanker yang tumbuh di otak atau sumsum tulang belakang), lewat pengembangan tes sehingga semakin membantu ahli onkologi dalam menentukan pasien mana yang perlu perawatan lebih ekstra dan mana yang hanya butuh terapi tertentu saja.

Hasil Penelitian Ilmiah Inovatif di Mayo Clinic Cancer Center

Penelitian yang berbasis pada berbagai kasus pasien kanker dilakukan oleh tim Mayo Clinic. Mereka terdiri dari dokter, peneliti, dan ilmuwan terkenal yang mengembangkan teknologi dan konsep perawatan terbaru untuk mengatasi kebutuhan pasien yang sebelumnya tidak terpenuhi.

Baca Juga: Terungkap! Viral Pengusiran Satu Keluarga di Cilengkrang Bandung Ternyata Bermula dari Ayah Cabuli Anak

Proses Operasi Kanker Prostat SBY Selesai, AHY: Bapak dalam Kondisi Stabil YouTube.com/@Agus Yudhoyono

Beberapa hasil penelitian inovatif terbaru di Mayo Clinic meliputi:

- Meluncurkan Early Cancer Therapeutics Group, menyajikan informasi mengenai uji klinis pasien kanker fase awal (fase 1) yang dapat diakses secara luas dan mudah sebelum mereka diputuskan untuk memperoleh kemoterapi standar atau perawatan lain.
- Memajukan Chimeric Antigen Receptor (CAR) T-cell Immunotherapy, yakni terapi yang memperkuat sistem kekebalan (imun) tubuh dengan memanfaatkan komponen sel T dalam darah untuk mengenali dan menghancurkan jenis kanker tertentu.

Mayo Clinic adalah salah satu pusat kanker pertama di Amerika Serikat yang menawarkan terapi CAR T-cell ini sebagai pengobatan klinis.

- Mendorong penelitian terapi sinar proton. Terapi ini menggunakan teknologi pemindaian sinar proton selebar ujung pensil, yang diklaim efektif untuk menghancurkan sel kanker, dengan tetap menyelamatkan jaringan lain yang sehat.

Terapi ini diklaim sebagai perawatan kanker tercanggih, mampu mengurangi efek samping yang umumnya dialami pada radioterapi konvensional.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler