Cerita Warga Terkait Pelayanan 'Jebakan' RSHS Bandung, Tagihan Membengkak hingga Rp 10 Juta

- 12 Juni 2020, 16:31 WIB
RSHS Bandung
RSHS Bandung //dok.PRFM

BANDUNG, (PRFM) - Seorang warga bernama Rini mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung saat merawat adiknya.

Rini menuturkan, adiknya bernama Didit Aditya masuk ke IGD RSHS Bandung dengan diagnosa awal meningitis pada Senin, 8 Juni 2020 malam. Didit kemudian menjalani observasi dan direkomendasikan RSHS Bandung untuk menjalani operasi.

Pada Selasa, 9 Juni 2020 pada pukul 00.00 WIB, Didit menjalani operasi dan selesai pada 03.00 WIB. Setelah operasi selesai, pihak keluarga diinformasikan bahwa Didit masuk pada kelas perawatan VIP. Padahal, pihak keluarga menginginkan Didit mendapatkan perawatan di kelas satu.

Baca Juga: Klarifikasi RSHS Bandung Terkait Pelayanan 'Jebakan' yang Dialami Seorang Pasien Meningitis

”Adik kami waktu sebelum masuk ruang operasi, telah kami lakukan booking untuk perawatan pascaoperasi di kelas satu. Tapi dari pihak petugas RSHS yang saat itu bertugas, diinformasikan bahwa semua ruang perawatan kelas satu hanya untuk pasien Covid-19. Sementara yang tersedia saat itu katanya hanya ruang perawatan kelas tiga karena ruang perawatan kelas dua penuh,” urai Rini Saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat (12/5/2020).

Dirasa sebagai keputusan sepihak dan janggal, Rini kemudian mengetahui bahwa total biaya yang harus dibayar untuk perawatan Didit sebesar Rp 10 juta. Angka tersebut sangat jauh dari perhitungan keluarga Didit terkait biaya operasi hingga perawatan pascaoperasi.

“Kami tanyakan ke pihak RSHS, kenapa biaya sambai membengkak begini. Dari informasi awal yang kita dapatkan, harga untuk kamar sekitar Rp 1,9 juta. Mereka menjawab bahwa pelayanan disesuaikan dengan kamar yang dipilih oleh keluarga pasien. Karena kita memilih VIP, maka pelayanannya juga VIP kata mereka,” kata Rini.

Cerita Rini yang disiarkan langsung di Radio PRFM 107.5 News Channel terkait pelayanan RSHS Bandung, kemudian mendapat beragam respons.

Salah satu pendengar Radio PRFM bernama Amin Nurokhim mengatakan, informasi yang diterima Rini bersama keluarganya merupakan informasi untuk pelayanan jebakan yang diberikan rumah sakit.

“Itu agar pihak pasien terpaksa memilih ruang VIP. Sudah biasa itu di rumah sakit yang lain juga sama,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x