Cerita Seorang Anak Tenaga Medis: Ibu Saya Menangis, Katanya Sudah Capek

- 3 Desember 2020, 15:37 WIB
ILUSTRASI tenaga medis Covid-19.*
ILUSTRASI tenaga medis Covid-19.* /Yulius Satria Wijaya/ANTARA/ANTARA FOTO

Anton bahkan harus rela tidak bertemu ibunya sementara waktu ini karena kondisi belum memungkinkan dan dikhawatirkan malah menularkan ke keluarganya.

Meski setiap hari ibunya sudah menggunakan APD lengkap, tapi menurutnya itu tidak menjamin jika ibunya tidak akan terpapar Covid-19.

"Jujur saya sebagai anak pengen kumpul bareng, tapi dari kondisi seperti ini ya dibilang sama ibu saya 'maaf jangan dulu ke rumah, tadi ibu habis SWAB ke beberapa orang', jadi kita bingung, kangen iya, tapi takut juga," ucapnya.

Penuhnya tempat isolasi pasien di beberapa rumah sakit di Bandung dan Jawa Barat menambah kekhawatiran Anton dan ibunya.

Baca Juga: Kadisbudpar: Wisatawan Jangan Khawatir Datang ke Kota Bandung

Belum lagi masih ada masyarakat yang tidak jujur kepada tenaga kesehatan saat diperiksa. Hal itu tentu sangat membahayakan bagi para tenaga medis karena bisa jadi mereka terpapar dari orang tersebut.

"Bilangnya bukan indikasi covid, tapi ternyata ada covidnya, itu akan berbahaya ke tenaga medisnya. Apalagi sekarang tenaga medis di puskesmas usianya rentan sekali di atas 40-50 tahun," katanya.

Terkait sejumlah ruas jalan yang ditutup untuk membatasi aktivitas masyarakat, Anton meminta pemerintah turun ke jalan dan langsung melihat sendiri. Pasalnya masih saja ada warga membandel dan berkumpul pada malam hari.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tahan Diri, Jangan Dulu Berwisata ke Zona Merah

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Kapasitas Ruang Isolasi Covid-19 di Jabar Semakin Berkurang

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah