Warga Ini Keluhkan Banyak Pengemis Maksa hingga Tarik-tarik Kerudung di TPU Astanaanyar Kota Bandung

18 Agustus 2021, 14:12 WIB
ilustrasi pengemis. /PRFM.

PRFMNEWS - Salah seorang pendengar Radio PRFM, Teh Yuni mengeluhkan banyaknya pengemis jalanan yang memaksa meminta uang di TPU Astanaanyar Kota Bandung.

Bukan kali pertama ia mengalaminya, setiap ia mendatangi TPU tersebut selalu dipinta uang oleh banyak pengemis anak-anak bahkan ibu-ibu.

Paling terbaru, Yuni mengalami kejadian ini saat tengah berduka karena ibundanya meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Polisi Masih Dalami Dugaan Pungli di TPU Cikadut

"Sampe narik-narik kerudung, maksa minta, bukan satu atau dua orang tapi banyakan, dan sepertinya udah turun temurun, dan saya lihat mereka sehat-sehat ko kenapa sih minta-minta," kata Yuni, Rabu 18 Agustus 2021.

Cara meminta yang memaksa ini membuat ia tidak nyaman. Pasalnya, orang-orang yang sedang berduka mungkin tidak sempat terpikir untuk membawa uang receh.

Belum lagi yang memintanya sangat banyak. Ia bahkan merasa anak-anak yang terlibat seperti sudah diarahkan untuk akting menangis dan terlihat sedih.

Baca Juga: Distaru Pastikan Proses Pemakaman Jenazah di TPU Cikadut Tak Terganggu Kasus Pungli

"Maksa sambil gendong anak, terus kaya pintar akting anak-anaknya juga, maaf, bahkan tukang pembersih makam juga seperti yang memberi jalan, pura-pura nggak lihat. Apalagi pas mau ziarah dekat lebaran, itu saya berpikir apa ini terorganisir atau gimana," tuturnya.

Yuni bingung harus mengadukan keluhan ini ke siapa. Ia sempat mengadukan ke petugas pemakanan di lokasi tapi jawabannya tidak memuaskan.

"Saya pernah adu ke petugas (security), tapi jawabannya udah kasih saja 2 ribu, ya tapi kan ini banyak, orang lagi berkabung mungkin ngga mikir bawa receh," imbuhnya.

Baca Juga: Viral Pungli di TPU Cikadut, Ridwan Kamil: Oknum Tersebut Langsung Dipecat dan Sekarang Diperiksa Polisi

"Saya bingung mau mengadukan ini kemana, apakah ke aparat bisa ditindak langsung, saya sering ngobrol dengan teman sama juga," katanya.

Ia berharap ada badan sosial yang bisa membina mereka, atau ada lembaga resmi sebagai penerima dan penyalur sumbangan agar lebih jelas laporannya.

"Mungkin edukasinya kurang, kita sadar semua keadaan kaya apa, semua serba kekurangan, tapi kalau bisa sih kalau ada badan sosial kan bisa ditampung mendapat keterampilan, atau ada wadahnya buat kita nyumbang," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler