Network
PRFMNEWS – Lintasan pemberitaan baru-baru ini diramaikan dengan kabar semua kecamatan di Kota Bandung merupakan zona merah virus corona (Covid-19). Benarkah demikian?
Koordinator Bidang Perencanaan Data Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara saat dikonfirmasi Redaksi PRFM menyatakan, istilah zona merah yang digunakan oleh sejumlah media massa, harus diluruskan.
Sebab, terjadi salah penafsiran ketika sejumlah media massa yang melihat adanya tanda merah pada peta pesebaran Covid-19 di laman Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung (Pusicov).
Baca Juga: Operasi Yustisi Hari Pertama di Kota Bandung, Ribuan Pelanggar Protokol Kesehatan Kena Sanksi
Dinyatakan Ahyani, warna merah yang digunakan pada laman Pusicov tersebut mendadakan bahwa daerah dengan tanda titik merah terdapat kasus aktif Covid-19, bukan berarti daerah tersebut merupakan zona merah Covid-19.
“Untuk kecamatan, kita menilai (mendadakan) agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 15 September 2020.
Kendati demikian, Ahyani menyebut kasus aktif Covid-19 sudah menyebar di 30 kecamatan di Kota Bandung.
Kalaupun hanya ada satu kasus aktif Covid-19 di satu kecamatan, lanjut Ahyani, maka Gugus Tugas akan mendandakan kecamatan tersebut dengan tanda merah di laman Pusicov.
Baca Juga: Update 15 September, Jumlah Positif Corona di Indonesia Capai 225.030 Kasus
“Untuk saat ini, kasus aktif Covid-19 memang menyebar di semua kecamatan di Kota Bandung. Misalnya di satu kecamatan hanya ada satu kasus positif aktif Covid-19, maka akan kita langsung beri tanda (merah) di laman Pusicov,” ujarnya.***
