Cek Fakta: Benarkah Bansos PKH Akan Dihapus Jika Ganjar Pranowo Terpilih Jadi Presiden?

17 Januari 2024, 08:40 WIB
Ilustrasi PKH. /Instagram.com/@kemensos_pkh

PRFMNEWS - Saat berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara, Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mendapati adanya isu jika program keluarga harapan (PKH) dan bantuan sosial (bansos) lainnya akan dihapus jika pasangan Ganjar - Mahfud terpilih jadi Presiden.

Atikoh pun kaget saat mendengar adanya isu yang menyebutkan bahwa PKH dan Bansos lainnya akan dihapus jika suaminya terpilih jadi presiden saat berdialog dengan ibu-ibu Bamusi di Manado.

Bahkan Atikoh mengaku sempat emosi dan panas mendengar isu tidak benar tersebut beredar di lingkungannya.

Baca Juga: BP2MI Siapkan Bansos 150 Juta untuk Pekerja Migran?

Atikoh menegaskan jika Ganjar terpilih sebagai presiden, justru segala bantuan bagi masyarakat akan ditingkatkan dan diintegrasikan melalui KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP Sakti).

“KIP, PKH, KIS, Bansos, Kartu Tani, bahkan sampai 10 mungkin ya yang menerima manfaat, ini akan dijadikan satu. Jadi, bukan Bansos dan program-programnya dihilangkan, justru akan dioptimalkan, ditingkatkan, dan yang menerima itu yang benar-benar membutuhkan,” jelas Atikoh dikutip dari ANTARA.

“Penerimanya itu mungkin tidak akan seperti kemarin, tidak tepat sasaran,” sambung dia.

Atikoh mengungkapkan bahwa dirinya kerap mendapat keluhan dari masyarakat soal tidak tepatnya program bantuan pemerintah.

Baca Juga: Apakah Kamu Berhak Menerima Bantuan PKH? Simak Kriteria yang Menjadi Sasarannya

“Banyak yang mengeluh ke saya, ‘Bu saya tidak mendapatkan PHK, padahal saya tidak mampu. Saya tidak mendapatkan KIS padahal saya tidak mampu, tidak mendapatkan kemanfaatan apapun’. Untuk petani, petani tidak mendapatkan pupuk subsidi padahal sangat membutuhkan,” ungkap Atikoh.

Maka dari itu, lanjut Atikoh, program KTP Sakti Ganjar-Mahfud akan mengintegrasikan data tunggal bagi penerima manfaat.

“Dengan KTP Sakti nanti datanya akan data tunggal, dan data terintegrasi, terupdate. Jadi cukup satu kartu, jadi cukup KTP, pakai NIK, nanti penerima bisa menggunakan itu semua,” pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler