Misteri Penemuan Mayat di Jalan Dago, Ditemukan Balok dan Batako di TKP

- 3 November 2020, 17:59 WIB
Ilustrasi tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan.**
Ilustrasi tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan.** /Dok PRFM.

PRFMNEWS - Dini hari itu, Minggu 1 November 2020, Polsek Coblong menerima laporan tentang adanya sesosok mayat yang tergeletak bersimbah darah di Jalan Ir. H. Juanda (Dago) Kota Bandung.

Tepat pukul 03.30 WIB, jajaran Polsek Coblong langsung meluncur ke lokasi yang dilaporkan warga. Benar saja, seorang pria ditemukan tewas, tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi mengenaskan.

Warga yang berada di lokasi kejadian langsung dimintai keterangan, sementara jasad korban korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk dilakukan visum (visum et repertum).

Baca Juga: 11 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Kasus Kematian Pemuda di Jalan Dago Bandung

Jajaran Polsek membagi dua tim untuk mengungkap kasus ini. Satu tim tetap berada di tempat kejadian perkara (TKP), sementara satu tim lainnya berada di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk menelusuri identitas korban.

Tak berselang lama, identitas korban akhirnya diketahui. Korban ternyata merupakan warga Kabupaten Bandung Barat, berinisial S, dan masih berusia 17 tahun.

Sementara di Jalan Dago (TKP), tak jauh dari posisi terakhir jasad korban, Polisi menemukan sebuah balok dan batako. Dua benda tumpul ini kemudian diamankan karena diduga sebagai barang bukti atas kematian S.

Sejumlah rekaman CCTV yang tersebar di sekitar TKP turut diamankan sebagai barang bukti.

Sedikitnya 11 saksi dipanggil untuk memberikan keterangan terkait kematian S. Empat di antaranya merupakan rekan korban.

Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Video Penguburan Masal Produk Prancis, Benarkah?

Kapolsek Coblong, Kompol Hendra Virmanto membeberkan, S bersama empat rekannya tengah menikmati wilayah Bandung pada malam hari dengan menggunakan sepeda motor, beberapa saat sebelum peristiwa nahas ini terjadi.

S bersama rekan-rekannya juga diketahui menenggak minuman beralkohol. Mereka melakukan perjalanan dari wilayah Cibiru, kemudian ke Lembang, hingga akhirnya tiba di daerah Dago Atas.

Saat melintas di Jalan Dago, S bersama rekan-rekannya sempat ditegur oleh warga setempat (karena dianggap membahayakan saat berkendara).

S dan rekan-rekannya tak bergeming dan tetap melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian petaka terjadi.

Baca Juga: Pendaftar yang Berhak Terima BLT UMKM Rp2,4 Juta Akan Mendapatkan SMS dari Bank Penyalur

S dan rekan-rekannya yang mengendarai sepeda motor, sempat dilempar kursi oleh warga setempat yang mengejar mereka. S kemudian terjatuh, sementara empat rekannya berhasil melarikan diri.

Dengan kondisi tersungkur, S diduga dianiaya oleh warga yang melakukan pengejaran.

Tak lama kemudian, S sudah tergeletak tak bernyawa, tepat di Seberang Masjid Al-Ihsan Bandung.

"Seorang Satpam yang bertugas di dekat lokasi kejadian melaporkan kejadian ini kepada kami. Sebuah balok kami amankan dari lokasi kejadian. Selain itu juga batako kami amankan sebagai barang bukti," kata Kompol Hendra saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 3 November 2020.

Berdasarkan hasil visum, S meninggal dunia akibat pendarahan pada otak. Diduga, S terkena pukulan benda tumpul saat penganiayaan terjadi.

Baca Juga: Ambisi Rekor Menang 30-0, Presiden UFC Persilakan Khabib Nurmagomedov Jika Ingin Bertarung Kembali

Sejauh ini, proses pengungkapan kasus kematian S sudah masuk tahap penyidikan. Sedikitnya 11 saksi sudah diperiksa, namun belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan.

"Polrestabes Bandung juga sudah melakukan pra rekonstruksi kejadian ini. Sejumlah rekaman CCTV juga sudah diamankan sebagai barang bukti. Mudah-mudahan kejadian ini bisa secepatnya terungkap," ujar Kompol Hendra.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah