Studi banding tersebut, selain sebagai bentuk apresiasi, juga untuk memotivasi desa lainnya untuk melakukan inovasi dan mengukir prestasi, sebagai salah satu upaya memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
"Program ini dilakukan untuk mengejar target 100 persen desa mandiri di Kabupaten Bandung. Selama dua hari, para kades yang ikut studi banding, akan melakukan kunjungan dan mendapat pengalaman bagaimana cara menata desa mandiri agar sukses dan bisa mempertahankan status mandirinya seperti di Badung," urainya.
Baca Juga: RSUD Sumedang Luncurkan Aplikasi Koncibumi untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Tata menegaskan, kunjungan tersebut bertujuan untuk lebih mendorong desa di Kabupaten Bandung bisa berstatus mandiri. Meski sampai saat ini, Kabupaten Bandung sudah dinyatakan desa mandiri terbanyak di Jawa Barat.
"Kabupaten Bandung jumlah desa nya 270, yang berstatus mendiri baru 56. Jadi, tujuan kita melakukan studi banding itu untuk mendorong semua desa di Kabupaten Bandung bisa berstatus mandiri seperti di Kabupaten Badung," tegas Tata.
Desa mandiri, ungkapnya, tidak hanya mendapat reward dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung saja. Apresiasi pun akan didapatkan dari pemerintah provinsi maupun pusat.***