Ini Kata Pemerhati Pendidikan Tentang TV Digital Pemkot Bandung untuk PJJ

- 12 Oktober 2020, 20:12 WIB
Tayangan perdana TV Bandung 132, Senin 12 Oktober 2020.
Tayangan perdana TV Bandung 132, Senin 12 Oktober 2020. /Dok Humas Pemkot Bandung.

“Karena di generalisir bahaya, misalkan dia punya back up perhatian orang tua dengan orang tuanya cuek, dan dia tidak punya kemampuan memilah memilih subtansi dan konten agak-agak bias. Makanya tetap dibikin dulu mapping sebelum di launching,” jelas Oktri

Oktri juga menilai, meskipun akses televisi digital ini tidak berbayar, akan tetapi bukan guru yang mendampingi mereka melainkan orang tua.

“Kalau di rumah kan kita cek di daerah padat penduduk dan notabenenya misalkan secara ekonomi kurang begitu menguntungkan, dengan temen-temen yang di komplek (perumahan) secara ekonomi lebig bagus kan beda. Karna yang jadi titik kuncinya adalah orang rumah bukan guru,” imbuhnya.

Baca Juga: Waspada Bencana! BMKG Sebut Jabar Masuki Peralihan Musim

Dari aspek regulasi sendiri Oktri melihat kebijakan tersebut tidak terlalu banyak yang di langgar, dengan asumsi Dinas Pendidikan benar benar di libatkan.

Namun ada hal yang perlu kembali di pastikan, ada tidaknya diskresi aturan. Termasuk sampai sejauh mana Disdik terlibat dalam program ini perlu diperjelas.

“Jadi tidak serta merta ada CSR ada sebuah inisiatif dari masyarakat, lalu di sah kan oleh Wali kota atau Wakil Wali Kota langsung jalan. Makanya saya tanyakan peran Disdik gimana? Disdik kan regulator dan kontroler dari daerah kalau misalkan Disdik tidak dilibatkan berarti keliru,” tegas Oktri.

Catatan lainnya yang juga tidak kalah penting, lanjut Oktri, yaitu metode pembelajaran di stasiun televisi digital Bandung132 ini menggunakan konsep pembelajaran dua arah atau hanya satu arah.

Baca Juga: Satgas Sebut Tren Kasus Kematian dan Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Membaik

Sebab hal itu menjadi catatan evaluasi bagaimana siswa didik bisa memahami pelajaran yang di sampaikan.

‘Harus ada peran Disdik, membuat aturan baku misalkan setelah satu jam nonton berarti guru atau sekolah misalkan, gunakan Platform Google Classroom atau apa pun si siswa masuk ke platform itu jadi tidak mubadzir kuota internet dari pemerintah. Kalau ini dua arah, keren. Tapi kalau hanya satu arah, apa bedanya dengan yang di TVRI,” pungkas Oktri.

Halaman:

Editor: Rifki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah