DPRD Apresiasi Pembukaan Kembali Bioskop di Kota Bandung

- 11 Oktober 2020, 18:11 WIB
Ilustrasi Bioskop.
Ilustrasi Bioskop. /PRFM

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan relaksasi kepada 9 bioskop yang sudah memenuhi standar protokol kesehatan. Kesembilan bioskop tersebut sudah diizinkan beroperasi kembali sejak Jumat 9 Oktober 2020.

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan memberikan catatan terkait pembukaan kembali bioskop ini. Menurutnya, pembukaan kembali bioskop menjadi dilema, namun ia melihat dinamika di lapangan bahwa pengusaha bioskop sudah hampir 7 bulan terhenti usahanya.

Oleh karena itu, dia memberikan apresiasi terhadap Pemkot yang telah memberikan relaksasi.

"Kalau tidak diberikan relaksasi tentu akan menambah deretan panjang karyawan yang di PHK dan perusahaan berpotensi tutup," ujar Tedy saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 11 Oktober 2020.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG dan Gratis! Ini Link Live Streaming MotoGP Prancis 2020

Dia mengatakan pembukaan kembali bioskop tidak terlepas dari penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang relatif terkendali. Pada Jumat 9 Oktober, angka reproduksi Covid-19 di Bandung berada di 0,64 atau turun 0,19 dari Selasa 6 Oktober 2020.

"Tingkat penyebaran (Covid-19) di Kota Bandung relatif terkendali di bawah 1," katanya.

Selain itu, pemberian relaksasi kepada bioskop juga kata dia terkait aspek keadilan. Pasalnya sektor perekonomian lain di Bandung sudah diberikan relaksasi.

"Pengusaha bioskop ingin mendapat keadilan, itu alasan Pemkot membuka (bioskop), dan dewan memahami apa yang menjadi aspirasi," katanya.

Baca Juga: Dua SMA di Kabupaten Sumedang Akan Gelar Uji Coba KBM Tatap Muka

Sementara terkait kemungkinan bioskop menjadi klaster baru penyebaran Corona, dia kembali meyakinkan bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terkendali.

Dibanding kota metropolitan lain kata dia, tingkat kematian akibat Corona di Kota Bandung pun relatif lebih kecil.

"Sampai hari ini klaster di Bandung relatif tidak berkembang, dulu GBI dan Secapa. Yang jadi sorotan sekarang justru klaster keluarga yang harus diperhatikan. Klaster keluarga ini terkait dengan klaster perkantoran atau orang yang sering pergi ke luar daerah," katanya.***

Editor: Rifki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x