Tepatnya pada 12 Juli 2005, Presiden Republik Indonsia kala itu, Susilo Bambang Yudhono (SBY) melakukan peresmian.
Proyek pembangunan Flyover Pasupati tidak semulus yang diharapkan Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Segera Pindahan, PKL Jalan Ahmad Yani Garut yang Direlokasi Akan Tempati 4 Lokasi Baru
Rencana pembangunan Flyover Pasuapti melewati proses cukup panjang, bahkan sempat terhenti bahkan sampai empat tahun.
Hal ini dikarenakan banyak konflik politik di negara-negara Timur Tengah. Pinjaman dana dari Kuwait juga sempat dihentikan.
Proyek pembangunan Flyover Pasupati dilanjutkan kembali kembali pada 2003. Kuwait memutuskan untuk mencarikan kembali dana pinjaman kepada Indonesia.
Baca Juga: Enaknya, Pegawai BUMN Mulai Uji Coba 4 Hari Kerja Seminggu, Ini Persyaratannya
Terjadi imbas yang cukup parah dirasakan Indonesia terkait Flyover Pasupati, dikarenakan Kuwait sempat menghentikan pinjaman pendanaan.
Akibatnya terjadi keterlambatan pelaksanaan proyek dan berdampak terjadinya pembengkakan dana akibat adanya kenaikan harga-harga dan biaya proyek.
Anggaran jadi melebihi alokasi dana pinjaman dari Kuwait Fund for Arab Economic Development (KFAED).