33% Penyebaran Covid-19 Ada di Klaster Keluarga, Kepatuhan Akan Protokol Kesehatan Turun

- 7 Oktober 2020, 19:17 WIB
Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat ditemui wartawan di Bandung, Rabu 30 September 2020.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat ditemui wartawan di Bandung, Rabu 30 September 2020. /TOMMY RIYADI/PRFM.

PRFMNEWS - Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat Kota Bandung menurun sebesar 7.05%. Mayoritas warga tidak mematuhi protokol kesehatan dengan tidak memakai masker.

Itu pula yang dijadikan alasan Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, memutuskan tetap melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Diperketat dengan lebih menguatkan pengawasan operasi yustisi di semua titik di Kota Bandung.

"Di Kota Bandung yang terdapat kasus Covid ada 61 kelurahan, namun masih didominasi oleh kelurahan yang tidak ada Kasus positif yakni ada 90 kelurahan bebas Covid-19," papar Oded usai melakukan Rapat Terbatas (Ratas) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19  di Pendopo, Rabu 7 Oktober 2020.

Baca Juga: AKB Diperketat Berlanjut, PSBM Diserahkan Kepada Kewilayahan

Sementara itu Sekretaris Daerah kota Bandung, Ema Sumarna menambahkan, ada 3 kecamatan tanpa kasus konfirmasi aktif yaitu Babakan Ciparay, Bandung Wetan, dan Cibiru.

"Kendati demikian warga tetap waspada karena saat ini penyebaran sekitar 33% berasal dari klaster Keluarga," tambah Ema Sumarna pada kesempatan yang sama.

Saat ini, lanjut Ema, seolah warga cuek tidak terjadi apa-apa karena itulah pihaknya terus genjar imbauan untuk terapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Covid-19 Di Kota Bandung Diklaim Terkendali, Netizen Sesaki Akun IG Oded

"Setiap keluar rumah pakai masker," tegas Ema.

Sementara terkait jumlah positif aktif di Kota Bandung per tanggal 6 Oktober 2020 bersejumlah 189 (bertambah 85), konfirmasi sembuh 1.213 (bertambah 192) dan konfirmasi meninggal 61 (bertambah 7). Sedangkan kenaikan kasus kematian disebabkan oleh penyakit komorbid/penyerta, 67.21% terjadi karena diabetes mellitus dan hipertensi.

"Kita sudah melakukan tes masif kepada 3.250 orang yang dilaksanakan tanggal 27 Agustus – 17 September 2020. 328 orang di antaranya dinyatakan positif. Namun per hari ini 100 persen sudah dinyatakan sembuh," pungkas Ema.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah