Kadiskominfo Kabupaten Bandung: Jurnalis Punya Peran Penting dalam Pembangunan

- 7 Februari 2024, 10:28 WIB
Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha
Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha /

GARUT, PRFMNEWS - Dalam rangka memperkuat tali silaturahmi dan kerjasama antara Pemerintah dan awak media di Kabupaten Bandung, Diskominfo Kabupaten Bandung menyelenggaran acara bertajuk Batur Bedas (Bawa Touring Wartawan Bareng Dadang Supriatna) pada Selasa hingga Rabu, 6-7 Februari 2024.

Acara silaturahmi yang dibalut dengan turing motor tersebut diikuti oleh pegawai Diskominfo Kabupaten Bandung dan kurang lebih 65 jurnalis dari berbagai oraganisasi wartawan yang ada di Kabupaten Bandung di antaranya adalah wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kabupaten Bandung. Persatuan Wartawan Pemberitaan Citra Rakyat (Pacira) Kabupaten Bandung, Ikatan Jurnalis Parahyangan (IJP) Kabupaten Bandung, dan lainnya.

Acara diawali dengan perjalanan turing dengan menaiki motor dari Plaza Upakarti Soreang, Ciparay, Majalaya, Cijapati, Leles, Kadungora, dan berakhir di Kampung Sumber Alam Resort, Cipanas, Garut.

Acara Batur Bedas yang digelar Diskominfo Kabupaten Bandung.
Acara Batur Bedas yang digelar Diskominfo Kabupaten Bandung.

Acara Batur Bedas juga diisi dengan makan malam bersama, hiburan, dan ditutup dengan diskusi antara Diskominfo Kabupaten Bandung dengan wartawan yang hadir. Diskusi tersebut digelar dengan tujuan mencari pola kerjasama yang ideal antara pemerintah dan media.

Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha mengatakan, wartawan mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan di Kabupaten Bandung.

"Jurnalis harus mampu mempublikasi, mengedukasi, menghibur dan melakukan kontrol sosial. Jurnalis juga dituntut tanggungjawab atas karya jurnalistiknya, di samping kebebasan pers yang dimilikinya. Untuk itu, jurnalis harus tetap netral dan objektif ditengah berbagai kepentingan," tutur Yosep.

Yosep memberikan apresiasi kepada wartawan yang mampu bekerja secara profesional dengan menjaga keseimbangan antara kebebasan pers dan tanggungjawab pers.

Foto bersama peserta kegiatan Ngabedaskeun di Garut.
Foto bersama peserta kegiatan Ngabedaskeun di Garut.

Dia berharap, wartawan yang belum berada pada relnya yang benar untuk memperbaiki jati dirinya sebagai jurnalis sejati, bisa segera menjadi jurnalis yang sesuai dengan undang-undang dan kode etik jurnalistik yang ada.

Dalam diskusi tersebut, turut hadir sebagai narasumber akademisi dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung Enjang Muhaimin,dan Praktisi sekaligus mantan Ketua PWI Kabupaten Bandung Rahmat Sudarmaji.

Keduanya sepakat, pola kerjasama antara pemerintah dan media harus dibuat satu visi dan misi dalam memajukan pembangunan Kabupaten Bandung.

Wartawan Senior Rahmat Sudarmaji mengatakan, berdasarkan hasil survei di lapangan, wartawan yang membaca dan memahami KEJ sangat minim dan masih dibawah 50 persen.

Diskusi Ngabedaskeun antara wartawan di Kabupaten Bandung dengan akademisi dari UIN Bandung Enjang Muhaimin di acara Batur Bedas.
Diskusi Ngabedaskeun antara wartawan di Kabupaten Bandung dengan akademisi dari UIN Bandung Enjang Muhaimin di acara Batur Bedas.

Rahmat turut mengapresiasi langkah Pemkab Bandung, yaitu Bupati Bandung dan Diskominfo Kabupaten Bandung yang sudah menunjukkan keterbukaan informasi publik.

"Untuk itu, saran saya taati KEJ," harapnya.

Di tempat sama, Enjang mengatakan bahwa fungsi wartawan adalah sebagai lembaga kontrol sosial. Ia mengingatkan bahwa wartawan akan menjadi berbahaya jika mengupas suatu berita tidak sesuai fakta.

peserta turing Batur Bedas.
peserta turing Batur Bedas.

"Apalagi dengan berbicara gibah dengan tujuan membunuh karakter orang, untuk meramaikan suasana. Gibah sangat berbahaya, karena memberitakan tanpa fakta," ucapnya.

Oleh karenanya Enjang mengingatkan wartawan untuk menghindari berita atau informasi fitnah.

"Wartawan harus memposisikan diri mengoreksi, memperbaiki dan mengontrol, tegasnya".

Enjang berpesan agar setiap wartawan memahami KEJ secara mendalam.

"KEJ tak hanya sekedar dipahami sepintas, tapi secara mendalam. KEJ sangat ditekankan dalam dunia wartawan. KEJ bukan hanya sekadar hiasan atau perisai wartawan, tapi harus ada pengembangan," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah