Temui Tantangan, Proses Evakuasi Seluruh Korban Tabrakan Kereta di Cicalengka Butuh 12 Jam

- 6 Januari 2024, 16:00 WIB
Petugas mengevakuasi rangkaian kereta api yang terlibat tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Selama proses evakuasi berlangsung, PT KAI mengalihkan jalur kereta api menuju selatan ke jalur utara . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
Petugas mengevakuasi rangkaian kereta api yang terlibat tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Selama proses evakuasi berlangsung, PT KAI mengalihkan jalur kereta api menuju selatan ke jalur utara . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt. /ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI

PRFMNEWS – Basarnas Jabar mengungkapkan proses evakuasi semua korban meninggal dunia maupun luka akibat kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di petak jalan Cicalengka - Haurpugur menghabiskan waktu sekira 12 jam. Waktu paling lama dibutuhkan saat mengevakuasi satu korban terakhir yang dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Kantor SAR Bandung Hery Marantika mengatakan korban meninggal dunia terakhir yang berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan termasuk Basarnas Jabar adalah seorang petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska). Korban tewas tersebut atas nama Enjang Yudi (40) yang berhasil dievakuasi pukul 17.29 WIB dan langsung diantarkan ke RSUD Cicalengka.

Hery menjelaskan tim menemukan sejumlah tantangan selama proses evakuasi para korban tabrakan KA Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung itu hingga menelan waktu 12 jam. Menurutnya posisi dari kereta nahas tersebut menjadi tantangan tim melakukan evakuasi para korban.

Baca Juga: Jasa Raharja Beri Santunan Korban Meninggal dan Luka Akibat Tabrakan Kereta Api di Bandung

Insiden kecelakaan antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan KA Commuter Line Bandung Raya rute Padalarang – Cicalengka pada Jumat pagi, 1 Januari 2024 kemarin telah menyebabkan banyak unit kereta keluar atau anjlok dari jalur rel dan terperosok ke areal persawahan.

"Kita lihat ya gerbong ini kan keluar dari jalurnya dan masuk ke persawahan, ya itu (tantangan) yang pertama. Kemudian di depan dan belakang gerbong yang jatuh ini juga ada gerbong-gerbong lainnya yang keluar dari perlintasannya, itu tantangan (kedua) proses evakuasi," jelas Hery.

Hery mengungkapkan strategi yang digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut yakni pihaknya berkoordinasi dengan PT KAI untuk berusaha mengangkat terlebih dahulu gerbong yang keluar jalur kembali ke rel untuk ditarik ke Stasiun terdekat.

Baca Juga: CEK FAKTA Benarkah Pemprov Kepri dan UNHCR Sepakat Pulau Galang Jadi Tempat Pengungsi Rohingya

"Kemudian gerbong yang jatuh ke ataupun terguling ini baru akan diangkat juga. Korban di kereta Commuter Line Bandung Raya dan terhimpit di antara gerbong kereta," ucapnya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah