Penerapan Kembali PSBB, Epidemiolog: Satu-satunya Obat Cegah Penularan, Batasi Pergerakan Manusia

- 9 September 2020, 19:51 WIB
PSBB di Kota Bandung dimulai hari ini, Rabu (22/4/2020).*
PSBB di Kota Bandung dimulai hari ini, Rabu (22/4/2020).* /HUMAS KOTA BANDUNG



PRFMNEWS
– Wali Kota Bandung, Oded M Danial menyatakan bakal mengkaji kemungkinan diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Wacana PSBB tersebut digulirkan kembali seiring meningkatnya kasus Covid-19, baik di tingkat daerah maupun secara nasional.

Menanggapi hal tersebut, Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyatakan, pembatasan pergerakan manusia merupakan cara paling efektif untuk menekan risiko penularan virus seperti Covid-19.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kenang Sosok Jakob Oetama: Berintegritas Menyuarakan dan Menjaga Hati Nurani Rakyat

“Satu-satunya obat untuk mencegah penularan adalah pembatasan pergerakan manusia. Seperti kita ketahui, penularan virus itu disebabkan karena adanya pertemuan dua orang atau lebih, tanpa jarak aman dan tanpa masker atau alat pelindung diri (APD),” jelasnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 9 September 2020.

Windhu melanjutkan, pembatasan pergerakan manusia harus dilakukan karena jumlah zona merah dan oranye risiko penularan Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi.

Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan di Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Polisi Bakal Pasang Alat Pengukur Kecepatan

“Selama masih ada zona merah dan oranye risiko penularan Covid-19 di Indonesia, seharusnya tidak boleh ada pergerakan manusia dari satu daerah ke daerah lainnya,” ucapnya.

Selain itu, Windhu menilai kedislipinan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih sangat kurang. Sehingga, penularan virus sangat mudah terjadi ditambah dengan keleluasan pergerakan manusian ke satu daerah ke daerah lainnya di masa pandemi Covid-19 ini.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x