Rencana Pemerintah di Tahun 2026, Ada 20 Jalur BRT di Bandung Raya

- 5 Juli 2023, 15:49 WIB
Skema jalur BRT di Bandung Raya tahun 2026
Skema jalur BRT di Bandung Raya tahun 2026 /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya yang didanai Bank Dunia melalui pemerintah pusat ditargetkan mulai beroperasi tahun 2026 atau 2027.

Meski begitu, pembangunan infrastruktur BRT akan dimulai pada tahun 2024.

"Tahun depan (2024) kita akan mulai menyiapkan infrastrukturnya seperti jalur khusus, selter, dan sarana pendukung lainnya karena memerlukan infrastruktur khusus, jadi proses pembangunannya memang cukup lama. Kurang lebih tiga tahun," kata Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar di Balai Kota Bandung, Rabu 5 Juli 2023.

Baca Juga: Pemkot Bandung Ungkap Alasan Harga Daging Ayam di Ritel Lebih Murah Dibanding di Pasar Tradisional

BRT Bandung Raya akan menghubungkan lima daerah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Ia memaparkan, ada 20 jalur yang akan dilintasi BRT tahun 2026. Di antaranya:

1. Kebon Kalapa - Cibiru PP
2. Kebon Kalapa - Ledeng PP
3. Leuwipanjang - Dago PP
4. Leuwipanjang- Dago (via Dipatiukur) PP
5. Elang - Riau PP
6. Padjajaran - Antapani PP
7. Cibaduyut - Alun-alun PP
8. Stasiun Padalarang - Alun-alun PP
9. Stasiun Cimahi- Cicaheum PP
10. Ledeng- Terminal Antapani Pp
11. Leuwipanjang-Tegalluar PP

Baca Juga: Potret Terbaru Jalan Cugenang Cianjur yang Dulu Terputus Longsor, Sudah Mulus Lagi

12. Stasiun Hall- Tegalluar PP
13. Leuwipanjang-Soreang PP
14. Leuwipanjang - Jatinangor PP
15. Baleendah - Leuwipanjang PP
16. BEC- Baleendah PP
17. Sarijadi -Antapani PP
18. Lembang - Ledeng (Ext) PP
19. KBP - Stasiun Padalarang PP
20. Baleendah- Banjaran (Ext) PP

"Titik integrasinya di Cimahi, Stasiun Padalarang, dan Stasiun KCJB Tegalluar," ungkap Dhani.

Rencananya sebanyak 450 bus yang akan beroperasi dalam sistem BRT Bandung Raya. Dalam sehari, estimasi penumpang yang bisa ditampung BRT sebanyak 238.277 orang.

Dengan mengasumsikan peningkatan koridor setiap tahun, kebutuhan pembiayaan pihak ketiga akan meningkat terus sampai tahun kelima. Oleh karena itu, ada skema besaran pembiayaan yang harus dikeluarkan APBD Kota Bandung.

Baca Juga: Persib Menang Lelang Kelola GBLA, Kini Tunggu Penandatanganan KSP

Menurut Dhani, perkiraan Public Service Obligation (PSO) Kota Bandung tahun 2025 nanti sebesar Rp64,1 miliar. Tahun 2026 sebesar Rp122,4 miliar. Lalu tahun 2027 sebesar Rp151,7 miliar.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan, Pemerintah Kota Bandung akan memberikan dukungan penuh untuk mengimplementasikan BRT, terutama terhadap beberapa isu yang terjadi di lapangan.

"Seperti kita akan lakukan pembenahan parking on street, fasilitas pejalan kaki, pedagang kaki lima, pertokoan, dan pasar di sepanjang koridor,” bebernya.

"Kita sediakan dan revitalisasi terminal agar dapat difungsikan sebagai start/end station BRT. Lalu koordinasi dengan setiap dinas dan instansi terkait di lingkup Kota Bandung untuk implementasi koridor BRT," tambahnya.

Selain itu Pemerintah Kota Bandung Bandung juga fokus pada penambahan dan implementasi rute feeder BRT yang inklusif.

"Rencana rute feeder dapat dijadikan hanya sebagai pilot project dalam masa transisi, namun harus disesuaikan dengan implementasi rute BRT, harus terintegrasi menjadi satu sistem dengan rute BRT. Kita desainkan armada feeder yang mendukung inklusivitas dan keamanan bagi pengguna," pungkas Ema Sumarna.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah