Aksi Kriminalitas di Kota Bandung Meningkat, Guru Besar Unpad Ungkap Penyebabnya

- 16 Agustus 2020, 20:35 WIB
ILUSTRASI kriminal
ILUSTRASI kriminal //pixabay

PRFMNEWS - Akhir-akhir ini aksi kriminalitas di Kota Bandung cenderung meningkat.

Terbaru, seorang warga tewas lantaran menjadi korban pembacokan yang terjadi di kawasan Jalan Sudirman pada Sabtu 15 Agustus 2020 sekitar pukul 23.30 WIB.

Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Muradi menilai ada 5 hal yang melatarbelakangi meningkatnya aksi kriminalitas di Kota Bandung.

Baca Juga: Angka Kriminalitas Pada Malam Hari Tinggi, Polrestabes Bandung Gencarkan Patroli

Pertama, menyangkut dinamika Kota Bandung dari kota kecil menampak ke kota besar. Hal itu menyebabkan karakteristik masyarakatnya berubah.

"Kota Bandung menampak dari kota kecil ke kota besar, karakteristik masyarakatnya pasti berubah," kata Muradi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 16 Agustus 2020.

Baca Juga: Update 16 Agustus: Konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bandung Bertambah 16 Kasus

Faktor kedua lanjut dia, dari dulu Bandung dikenal dengan banyak perkumpulan atau komunitas yang memiliki karakter berbeda satu sama lain.

"Misalnya komunitas otomotif dari motor, mobil dan sebagainya," katanya.

Sementara faktor ketiga lanjut dia, menyangkut pada efek dari dinamika kota menengah ke kota besar. Hal ini menimbulkan potensi konflik semisal antar komunitas.

"Beberapa kali latar belakang komunitas menjadi konflik, ini menyangkut soal dinamika yang mau tidak mau, Bandung sudah mengarah kesana," kata dia.

Baca Juga: Polisi Minta Pelaku Pembacokan di Jalan Sudirman Kota Bandung Menyerahkan Diri

Keempat, Muradi menyampaikan meningkatnya kriminalitas terjadi karena situasi kemtibmas di Kota Bandung antara hari ini dengan 5 atau 10 tahun yang lalu berbeda.

Model kriminalitas dan tindakan yang sifatnya mengganggu keamanan saat ini berada pada posisi lebih tinggi dibanding pada 5 atau 10 tahun yang lalu.

"Butuh upaya serius untuk mengelola itu (kamtimbas)," katanya.

Baca Juga: Libur Panjang HUT RI, 361 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Yang terakhir ia katakan, meningkatnya angka kriminalitas juga terjadi lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) menganggap bahwa Bandung baik-baik saja.

"Pemkot tidak boleh menganggap bahwa kota ini baik-baik saja. Karena dalam fase perubahan kota menengah ke kota besar punya korelasi dengan tingkat tindakan kriminal," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x