Network
PRFMNEWS - Camat Lembang Kabupaten Bandung Barat dan TP PKK Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat bekerjasama dengan SeRVE Indonesia mempromosikan Pendidikan Damai dalam menciptakan lingkungan nyaman, damai dan sejahtera.
Acara yang dilaksanakan pada tanggal Rabu, 8 Februari 2023 di Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat ini turut dihadiri oleh Kepala Kepolisian Sektor Lembang, Komandan Rayon Militer Lembang, Dinas Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dan berbagai multi pihak yang ada di tingkat Kecamatan Bandung arat untuk membentuk ketahanan masyarakat melalui pembentukan satuan tugas (Satgas) keamanan desa/wilayah dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme.
Camat Lembang Dudi Supriadi menyampaikan bahwa pertemuan multi ini pihak sangat penting untuk memperkuat ketahanan masyarakat dari paparan dan bahaya radikalisme, terorisme dan kekerasan ekstrimisme.
Baca Juga: Angin Kencang Landa Bandung Sepekan Terakhir dan Diprediksi Berlanjut, BMKG Ungkap Penyebabnya
"Dari pertemuan multi pihak ini, direncanakan akan dibentuk satgas khusus yang akan membantu pemerintah daerah untuk berembuk dan merekomendasikan kegiatan yang harus dilakukan bersama di tingkat desa dan kecamatan Lembang dalam upaya membangun lingkungan yang aman, nyaman, damai dan sejahtera,” papar Camat Lembang.
Program Manager SeRVE Indonesia Dewirini Anggraeni menjelaskan, pertemuan multi pihak ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan Training of Trainers (ToT) yang dilakukan pada 26 - 28 Oktober 2022 yang diikuti oleh sekitar 30 kader PKK dari area CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Cimahi).
"Kegiatan ini bertujuan untuk memeprkuat kader PKK dalam isu pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan ekstrimisme karena PKK adalah organisasi yang memiliki program dan kader di tingkat dasawisma (keluarga) yang sangat efektif untuk melakukan pencegahan dan pendampingan terhadap warganya yang terpapar. Diharapkan mereka dapat menjadi garda terdepan dalam membangun wilayah yang damai, aman dan nyaman, khususnya di Desa Lembang, Kecamatan Lembang.
Baca Juga: Mendag Terbitkan Aturan Baru Beli dan Jual Minyakita di Pasar, Salah satunya Tidak Perlu Pakai KTP
Setelah kegiatan Pertemuan Multi Pihak, kegiatan dilanjutkan keesokan harinya dengan kegiatan pelatihan singkat para kader PKK dari Desa Lembang dan Kecamatan Lembang, Kabupatan Bandung Barat, Jawa Barat.
Pelatihan singkat ditingkat desa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2023 dengan topik terkait paham radikalisme dan terorisme, memahami orang-orang yang terpapar, dampak tindakan radikalisme dan terorisme, pencegahan dan penanganan radikalisme dan terorisme, juga pelaporan kasus-kasus yang ditemukan yang terkait dengan masalah radikalisme dan terorisme. Pertemuan dilanjutkan dengan membahas tindak lanjut yang akan dilakukan oleh kader-kader PKK setelah mengikuti pelatihan ini.
Sebagai informasi, SeRVE Indonesia atau Society against Radicalism and Violence Extremism (Masyarakat Anti Radikalisme dan Kekerasan Ekstrim), adalah lembaga non-profit yang diinisiasi pada bulan April 2016.
Baca Juga: Yuk Beralih ke Transportasi Publik, Cek Rute dan Koridor Trans Metro Bandung Berikut Ini
Awal didirikannya SeRVE Indonesia berawal dari pengalaman para pendirinya, yaitu Dewirini Anggraeni, Dete Aliah dan Naila Fitri setelah menghadiri FATE 2nd summit di Tunisia pada bulan April 2016.
FATE atau Family Againts Terrorism and Violence Extremism adalah forum yang memberikan ruang dan kesempatan kepada orang tua atau keluarga untuk mengungkapkan kesedihan dan keluhannya atas hilangnya anggota keluarga mereka karena direkrut oleh kelompok radikal dan hijrah ke Syria.
Ruang berkespresi semacam ini belum ada di Indonesia sekalipun banyak anak-anak, perempuan atau lelaki yang sudah direkrut oleh kelompok radikal dan hijrah ke Syria. Orang tua, istri atau anggota keluarga tidak tahu kemana harus melapor dan bagaimana mengatasi anaknya atau anggota keluarganya yang mengalami perubahan perilaku akibat direkrut oleh kelompok radikal.
Oleh karena itu, Dewirini, Dete dan Naila memutuskan untuk membuat sebuat pusat pengaduan yang bisa menjadi tempat dimana orang tua bisa melaporkan anggota atau anaknya yang hilang atau mengungkapkan kesedihan mereka dan memerlukan dukungan moral atas peristiwa yang dialaminya.
SeRVE Indonesia juga merasa perlu untuk menyebarkan pemahaman tentang bahaya radikalisme dan kekerasan ekstrim agar masyarakat Indonesia memahami dan mengerti bagaimana mengatasinya.
Selain itu SeRVE juga ingin memperkuat istri atau keluarga mantan narapidana terorisme juga perempuan yang pernah menjadi pelaku aksi terorisme agar mereka bisa mandiri secara finansial dan bisa menjadi agen untuk merubah pasangannya dan merubah dirinya agar tidak kembali ke jaringan teroris.***
