PRFMNEWS - Tidak semua para perajin tahu dan tempe di Jawa Barat mengikuti aksi mogok produksi yang menyebabkan olahan kedelai itu hilang di pasaran.
Salah satu perajin tahu di Gajahmekar, Kabupaten Bandung ini mengaku tetap memproduksi tahu karena merasa kasihan kepada para pedagang.
Wahidin mengaku dirinya terpaksa menaikkan harga tahu yang dijual demi tetap bisa produksi di tengah meroketnya harga kedelai.
Baca Juga: Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi Mulai Hari ini, Pemkot Bandung Harap Aksi itu Dibatalkan
"Saya bukannya nggak ikut mogok, tapi saya kasihan sama pedagang juga, kan ada yang setuju ada yang nggak, jadi saya berjalan aja," ungkap Wahidin kepada PRFM, Sabtu 29 Oktober 2022.
Wahidin menyebut dirinya tidak mengecilkan ukuran tahu, tapi konsekuensinya ia harus menaikkan harag tahu yang dijual.
Ia pun sudah tahu risikonya yakni ada beberapa pelanggannya yang mengeluh karena harga naik.
Baca Juga: Perajin Tahu Tempe Jabar Mogok Produksi Mulai Jumat Besok, Tahu Tempe Tak Ada di Pasar Selama 3 Hari
"Kalau di sini, dinaikin harganya. Konsumen ada yang ngeluh ada juga yang nerima," imbuhnya.