BMKG Ungkap Dampak Fenomena Musim Kemarau Basah di Bandung

- 5 Juli 2022, 21:10 WIB
BMKG Ungkap Dampak Fenomena Musim Kemarau Basah di Bandung
BMKG Ungkap Dampak Fenomena Musim Kemarau Basah di Bandung /Pixabay/sourabhkrisnha806

Meski masih signifikan, Yuni menuturkan, berdasarkan perhitungan BMKG selama dasarian atau 10 hari berturut-turut terakhir, curah hujan sudah mulai kurang dari 50 mm. Sehingga telah dikategorikan memasuki awal musim kemarau.

Baca Juga: Kapan Kemarau di Bandung? ini Jawaban BMKG

Ia menambahkan, terjadi variabilitas musim atau pergeseran musim yang mengakibatkan waktu dan durasi cuaca mulai berganti. Dulu, pada April-September biasanya sudah masuk pada kategori musim kemarau. Lalu, Oktober-Maret memasuki musim hujan.

"Tapi, ke depan ini sudah mulai mengalami pergeseran musim. Tentu terkait dengan banyak faktor ya, seperti banyak terbentuknya pusat tekanan rendah, terbentuknya sirkulasi siklonik," terangnya.

"Kemudian juga sedikit banyak ada pemanasan global yang mempengaruhi cuaca atau iklim secara keseluruhan," imbuhnya.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, 5 Daerah di Jabar Kembali ke Level 2, Kota Bandung Masuk?

Yuni menekankan, pada musim pancaroba ini, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Selain potensi hujan yang masih ada, potensi bencana hidrometeorologi juga bisa terjadi terkait dengan perubahan suhu yang cukup signifikan.

"Tiupan angin juga cukup kencang, antara 7-20 km per jam. Dampak terhadap kesehatan juga perlu diwaspadai di masa pancaroba ini," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah