Network
PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menggencarkan tes dan pengawasan jalur distribusi hewan ternak yang masuk Kota Bandung.
Kebijakan ini ditempuh, menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, hingga kini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung belum menemukan kasus PMK di Bandung.
Baca Juga: Atasi PMK, PDHI Jabar Minta Penanganannya Harus Mleibatkan Banyak Pihak, Tak Bisa Sendiri-sendiri
"Jadi sementara ini kalau hasil tes dari dari DKPP belum ditemukan, jangan sampai ditemukan kalau bisa," ujar Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Selasa 17 Mei 2022.
Yana mengakui, pengawasan di jalur distribusi cukup sulit jika diambil kebijakan penutupan pengiriman dari luar kota. Terlebih lagi Kota Bandung masih mengandalkan suplai dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan daging harian.
"Jadi, kita agak sulit untuk menutup jalur pengiriman dari luar kota, karena kita kan tidak punya peternakan sendiri. Tentunya masih butuh kiriman dari luar. Kan sapi saja, kita kurang lebih yang dipotong sekitar 75 ekor per hari. Jadi itu kan diluar ternak yang lain. Karena PMK ini bukan cuma menular ke sapi tapi juga hewan berkuku belah lain," jelasnya.
Baca Juga: Bertambah, Total 237 Hewan Ternak Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Jawa Tengah
Dengan alasan itu pula, lanjut Yana, Pemkot Bandung meminta pemerintah pusat turut membantu terkait vaksinasi terhadap hewan ternak terutama sapi dan kambing.
