Pengamatan deformasi dengan menggunakan EDM (Electronic Distance
Measurement) tidak menunjukkan adanya gejala inflasi pada tubuh gunung api.
Namun ia mengingatkan, potensi bahaya gunung Tangkuban Perahu masih tetap ada yakni erupsi freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului gejala peningkatan aktivitas vulkanik yang jelas.
Baca Juga: Mall di Bandung Masuk Top 10 Tidak Patuh Pedulilindungi, Lokasinya di Kiaracondong
Baca Juga: MotoGP Akui Sirkuit Mandalika yang Tercantik di Dunia
"Namun demikian, mengacu pada data pemantauan visual dan instrumental di atas, maka potensi bahaya Gunungapi Tangkuban Parahu saat ini masih terlokalisir di dalam kawah dan potensi erupsi besar belum teramati," ungkapnya.
Saat ini tingkat aktivitas Tangkuban Parahu ditetapkan pada Level I (Normal), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan tidak mendekati/beraktivitas di sekitar kawah aktif lain yang berada di Tangkuban Parahu.
"Tingkat aktivitas ini akan dievaluasi kembali selama dua hingga tiga hari ke depan untuk antisipasi jika terjadi gejala pengingkatan aktivitas vulkanik yang signifikan," pungkasnya.***