Network
PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bercerita bahwa Bandung sempat dipilih sebagai salah satu lokasi Ibu Kota Indonesia zaman pemerintahan kolonial Belanda.
Kantor PT KAI (Persero) Pusat dekat Jembatan Viaduct dan Museum Geologi Bandung, ujar Ridwan Kamil, jadi bangunan sejarah bukti Ibu Kota Indonesia sempat akan dibangun di Bandung.
Kini, dua bangunan konsep kolonial tersebut masih berdiri kokoh dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Sambil Resmikan Youth Space, Yana Bagikan Sertifikat Tanah untuk Warga Coblong Bandung
Kantor PT KAI (Persero) Pusat berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan nomor 1 (dekat Jembatan Viaduct), sementara Museum Geologi Bandung di Jalan Diponegoro nomor 57 (dekat Gedung Sate).
Ia menyebut, Kantor PT KAI (Persero) Pusat dulunya saat zaman pemerintahan kolonial merupakan Kantor Kementerian Perhubungan, sedangkan Museum Geologi adalah Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Pindahlah semua militer di Indonesia ngumpulnya di Bandung dan Cimahi. Pindahlah Kementerian Perhubungan, makanya PT KAI sampai sekarang kantor pusatnya di Bandung, pindahlah Kementerian ESDM makanya ada museum geologi," ucapnya, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.
Ridwan Kamil menambahkan, rencana pemindahan ibu kota negara ke Bandung tidak jadi dilakukan lantaran para penjajah dari Jepang yang keburu datang.
Hingga akhirnya, Ibu Kota Indonesia versi pemerintah kolonial di Bandung itu hanyalah sebuah takdir sejarah.
