Network
PRFMNEWS - Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti bersama Indonesia Road Safety Partnership (IRSP) mengajak Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan dengan penyuluhan keselamatan jalan di beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kota Bandung.
Satu diantaranya, menyiapkan fasilitas Pelican Crossing di sekolah dengan resiko kecelakaan lalu lintas yang tinggi.
Presiden IRSP, Elly Adriani Sinaga mengungkapkan, keberadaan zona selamat sekolah (Zoss) yang dibangun di sekolah-sekolah yang posisinya sangatlah riskan terhadap keselamatan lalu lintas beberapa waktu lalu, nampaknya tidak cukup. Ia mencontohkan Zoss di SMPN 14 Kota Bandung yang berada di Jalan Lapangan Supratman.
Baca Juga: Kapan Flyover Kopo Selesai? Ini Jawaban Pemerintah Kota Bandung
"Dilihat dari traffic-nya jalur SMPN 14 Kota Bandung ini macet dan padat. Meski adanya Zoss banyak yang enggak peduli para pengendara jalan ketika anak-anak mau menyeberang. Maka, kami akan coba buatkan penyeberangan yang menggunakan tombol (pelican crossing) agar anak-anak saat hendak menyeberang tinggal menekannya saja," katanya di SMPN 14 Kota Bandung, Rabu 22 Desember 2021.
Elly menjelaskan, kriteria sekolah yang dipasangkan Zoss ialah sekolah-sekolah yang posisinya kritis (rawan).
Selanjutnya, ketika sudah hadir Zoss itu, maka mesti dijaga serta manajemen lalu lintas sekitar harus terus diperhatikan karena traffic meningkat terus, terlebih jalan di SMPN 14 merupakan ring 1.
Baca Juga: Usai Bongkar JPO di Depan Kantor Pos, Pemkot Bandung Akan Revitalisasi Shelter Bus
Untuk rencana tersebut, Dinas Perhubungan Kota Bandung akan memperhatikan terlebih dahulu di lima sekolah untuk tahun ini melalui penyuluhan dengan mendapatkan bantuan dari perguruan tinggi, ITL, dan IRSP.
Adapun lima sekolah yang menjadi prioritas tahun ini untuk mendapatkan penyuluhan ini, di antaranya SDN 061 Cijerah, SDN 093 Tunas Harapan, SDN 062 Ciujung, SMPN 22 Kota Bandung, dan SMPN 14 Kota Bandung.
"Kami juga ingin hadirkan duta-duta keselamatan di sekolah-sekolah yang memang ada jalur Zoss. Duta itu kemudian akan memberikan pemahaman dan contoh untuk teman-temannya," ujarnya.
Baca Juga: JPO Depan Kantor Pos Bandung Dibongkar untuk Penataan Kawasan Alun-alun Kota Bandung
Selain penyuluhan keselamatan menyeberang, anak-anak sekolah pun diajarkan tata cara naik sepeda motor ketika dibonceng. Karena, kata Elly, 90 persen pelajar di SMPN 14 Kota Bandung diantarkan menggunakan motor.
"Di sini juga ada angkot yang melintas dan anak-anak kami ajarkan tata cara naik juga turun angkot yang benar. Setiap sekolah akan ada dutanya nanti dengan tujuan meningkatkan keselamatan jalan," ujarnya.
Elly mengakui masih banyak warga yang belum teredukasi terkait Zoss, yang seharusnya para pengendara mengurangi batas kecepatannya atau memperlambat kendaraannya. Padahal, data menunjukkan kecelakaan di Indonesia tertinggi itu usia anak-anak muda.
Baca Juga: Shelter dan JPO Seperti Barang Rongsok, Pemkot Bandung Segera Evaluasi Dishub
Di tempat yang sama Kadishub Kota Bandung, Ricky Gustiadi menambahkan, dalam berbudaya berkeselamatan, Zoss menjadi skala prioritas Dishub Kota Bandung dan pihaknya bakal melengkapi fasilitas keselamatan untuk penyeberangan di sekitar SD, SMP, dan SMA.
Untuk Pelican Crossing, lanjut Ricky, kebutuhannya akan disesuaikan dengan hasil kajian dan analisa.
"Kami akan coba data kembali dan akan memberikan jaminan keselamatan terhadap anak-anak ketika menyeberang. Kami akan mencoba melengkapi fasilitas keamanan sesuai kebutuhan di lapangan. Anggarannya akan kami berikan dari daerah dan tak tutup juga dari sumber lainnya," katanya.***
