Milenial Bergerak : Harmony In Diversity

- 9 September 2021, 14:12 WIB
Diskusi dan lokakarya bertajuk Milenial Bergerak: Harmony in Diversity di Pondok Pesantren Anak Jalanan Attamur, Cibiru, Kota Bandung, Kamis, 9 September 2021
Diskusi dan lokakarya bertajuk Milenial Bergerak: Harmony in Diversity di Pondok Pesantren Anak Jalanan Attamur, Cibiru, Kota Bandung, Kamis, 9 September 2021 /dok Milenial Reformis Bandung


PRFMNEWS - Indonesia adalah negara besar dengan wilayah yang cukup luas terbentang dari Sabang hingga Marauke. Ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang kultural dengan banyaknya perbedaan adat istiadat, ras, suku, budaya, etnis serta agama.

Perbedaan tidak mungkin bisa dipungkiri karena terjadi secara alami. Toleransi antar umat beragama akan menjadi agenda bagi Indonesia bahkan dunia. Masa depan suatu bangsa sedikit banyaknya akan tergantung pada keharmonisan hubungan antarumat beragama.

Kegagalan dalam merealisasikan persoalan ini akan mengantarkan suatu bangsa perpecahan. Untuk itu dibutuhkan toleransi yang tinggi terhadap sesama manusia agar terciptanya perdamaian, salah satunya melalui peran milenial.

Baca Juga: Sambut Baik Pembukaan Kembali Wisata, PUTRI Jabar Godok Persiapan

Kaum milenial merupakan kelompok demografi setelah generasi X yang hari ini perannya dianggap amat penting untuk mewujudkan tatanan kehidupan di masa mendatang. Mereka diharapkan dapat ambil bagian sebagai agen penyebar informasi untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian.

Selain itu, juga mewujudkan iklim kehidupan yang setara dan tanpa kekerasan serta mampu menjadi pemengaruh dalam penanaman nilai-nilai kebaikan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dengan dukungan penuh dari Yayasan Mulia Raya Foundation, Milenial Reformis Bandung mengadakan diskusi dan lokakarya bertajuk Milenial Bergerak: Harmony in Diversity di Pondok Pesantren Anak Jalanan Attamur, Cibiru, Kota Bandung, Kamis, 9 September 2021.

Baca Juga: Siapa Sangka 'Lord' Adi Ikut Masterchef dengan Tujuan Mulia Ingin Memotivasi Pemuda di Kampungnya

Sebanyak 30 anak muda dengan kisaran usia 19-30 tahun ambil bagian dalam acara ini. Mereka diharapkan mampu menjadi milenial yang inklusif, mampu memahami kesetaraan dan saling menghargai.

Bertindak sebagai pembicara kunci adalah Pendiri IDE Indonesia sekaligus Duta Muda PBB 2013-2015 Gugun Gumilar. jajaran pemateri yang mengisi kegiatan utama adalah Ridwan Setiawan selaku fasilitator nasional anti perundungan dan instruktur nasional guru Bimbingan Konseling, Presidium Gusdurian Jawa Barat Ryan Sevian, serta wakil presiden Milenial Reformis Bandung Nisa Afifah. Para peserta akan mendapatkan materi mengenai kemanusiaan, toleransi, dan strategi kampanye di media sosial.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x