PRFMNEWS - Peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Oleh karenanya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun membuat stilasi dan monumen perjuangan peristiwa Bandung Lautan Api.
Sayangnya, banyak stilasi Bandung Lautan Api tersimpan di lokasi yang tersembunyi. Oleh karenanya, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan meminta Pemkot Bandung untuk merevitalisasi stilasi dan monumen perjuangan peristiwa Bandung Lautan Api
“Makanya, enggak heran kalau masih banyak warga Bandung tak memahami esensi Bandung Lautan Api, karena stilasi tanda-tanda perjuangan ini tak terlihat, tak dipajang baik, sehingga semangat melestarikan momentum bersejarah ini tidak tampak,” ujar Tedy, dalam keterangan tertulisnya yang diterima prfmnews.id hari ini, Rabu, 24 Maret 2021.
Sebanyak 10 stilasi terkait peristiwa Bandung Lautan Api tersebar mulai dari Jalan Ir. H. Djuanda hingga Jalan Mohamad Toha. Stilasi itu merupakan karya dari maestro seni Kota Bandung Sunaryo.
Di badan batu stilasi terdapat plakat bertuliskan peristiwa Bandung Lautan Api, dengan ornament bunga khas Bandung, Patrakomala di bagian kepala stilasi. Beberapa stilasi mengisi tempat di ruang aktifitas warga, di atas trotoar, di Jalan Ir. H. Djuanda dan Asia Afrika.
Tetapi di Jalan Dewi Sartika, stilasi itu tak mendapat kesan baik. Ia berdiri di tengah impitan kayu-kayu penyokong barang jualan pedagang kaki lima. Selintas, bentuk stilasi dari batu alam itu tak mencolok karena berwarna seragam dengan kelir trotoar atau batu bollard pelindung pedestrian.
Tugu Bandung Lautan Api, sebagai monumen utama di Taman Tegallega juga ikut tertutup dari keramaian.