4 Titik Kemacetan di Bandung dan Sederet Solusi Pemkot untuk Perlancar Arus Lalin Pada Tiap Lokasi

16 Februari 2024, 17:15 WIB
Ilustrasi kemacetan di Kota Bandung /PRFM

PRFMNEWS – Kemacetan merupakan salah satu masalah utama yang difokuskan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk diatasi pada tahun 2024. Berbagai upaya disiapkan sebagai solusi mengurai kepadatan arus lalu lintas (lalin) di sejumlah titik ruas jalan yang menjadi langganan terjadi macet.

Setidaknya ada 4 (empat) titik lokasi di Kota Bandung yang kerap mengalami kemacetan pada sejumlah ruas jalan di sekitarnya, yaitu kawasan Gedebage, Pasar Ujungberung, Pusdai Jawa Barat (Jabar), dan Dipatiukur (DU). Berbagai solusi semakin gencar diupayakan Pemkot Bandung agar arus lalu lintas di kawasan tersebut dapat lebih lancar.

Terkait penyebab kemacetan di kawasan Gedebage, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengungkap, karena kondisi ruas jalan di sana masih kurang mendukung pergerakan kendaraan termasuk bus-bus besar yang meningkat akibat banyaknya destinasi menarik untuk dikunjungi masyarakat dari dalam maupun luar kota.

Baca Juga: Pindah Jualan ke Lokasi Baru, Pedagang Kue Subuh di Kota Bandung Akui Makin Diserbu Pembeli

“Kemacetan tersebut terjadi akibat banyaknya wisatawan lokal dan luar kota mengunjungi sejumlah infrastruktur seperti Stadion GBLA, Masjid Raya Al Jabbar, Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, dan Summarecon Mall Bandung. Namun akses jalan menuju lokasi wisata tersebut tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas yang notabene dilintasi oleh kendaraan-kendaraan besar,” ungkap dia, Jumat 2 Februari 2024.

Sebagai solusi selain rekayasa lalin, Ema memaparkan, Pemkot Bandung telah mendorong Kementerian PUPR untuk membuka Exit Tol KM 149 dan KM 151 ruas Jalan Tol Padaleunyi, serta melanjutkan proyek Tol Dalam Kota Bandung (BIUTR). Selain itu, mendorong Pemprov Jabar untuk melebarkan Jalan Gedebage Selatan, dan pengerjaan proyek Simpang Akses 5.

Selanjutnya terkait penyebab kemacetan di kawasan Dipatiukur, ujar Ema, karena adanya parkir liar dan para PKL yang berjualan di pinggir jalan padahal kawasan tersebut merupakan Zona Merah. Solusi yang akan diterapkan, imbuhnya, antara lain penataan dan penertiban para PKL serta parkir liar yang selama ini mempersempit ruang gerak kendaraan yang melintas.

Baca Juga: Kerangka Tim Bandung bjb Tandamata untuk Proliga 2024 Jadi Sorotan Pecinta Voli Nasional

Upaya tersebut bukan hanya dilakukan di ruas Jalan Dipatiukur, melainkan juga Jalan Teuku Umar dan Jalan Sisingaperbangsa yang lokasinya berada di sekeliling kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) DU. Mereka akan dipindahkan ke lokasi baru yakni area utara Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju).

Begitu pula untuk menertibkan parkir liar yang sejauh ini masih terjadi di sekitar Jalan DU hingga Teuku Umar, juga akan disiapkan tempat baru di area utara Monju. Sehingga Pemkot Bandung akan mendesain tata letak yang sesuai agar PKL dan parkir kendaraan dapat tertata di lokasi yang sama tersebut.

“Insya Allah PKL yang ada di kawasan Jalan Dipatiukur dan Teuku Umar akan segera ditata dan direlokasi ke tempat yang sudah disediakan. Untuk parkir, saya sudah perintahkan jajaran Dishub agar nantinya para pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya tidak di sembarang tempat yang dapat menimbulkan kemacetan,” ungkapnya, Minggu 11 Februari 2024.

Baca Juga: Pasar Kue Subuh Kota Bandung Pindah Kemana? Ini Lokasi Terbarunya

Kemudian mengenai penyebab kemacetan di ruas Jalan A.H. Nasution tepatnya kawasan Pasar Ujungberung, sebut Ema, tidak berbeda dengan kawasan Dipatiukur, yakni masalah para PKL dan parkir liar yang masih banyak ditemukan di pinggir jalan sehingga mempersempit ruang gerak kendaraan yang melintas.

“Saya bersama jajaran melanjutkan peninjaun ke Pasar Ujung Berung Bandung. Peninjauan ini untuk mengontrol PKL dan parkir liar. Karena orang yang akan berbelanja ke pasar memarkirkan kendaraannya itu di badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan,” ucap Ema yang juga merupakan Ketua Satgasus PKL Kota Bandung, Minggu 11 Februari 2024.

Sebagai solusi kemacetan di kawasan Pasar Ujungberung, papar dia, akan ditambah area parkir di dekat saluran drainase di depan pasar agar kendaraan yang selama ini banyak memakan bahu jalan akibat parkir liar dapat teratasi, sehingga area lintasan kendaraan di Jalan A.H. Nasution kembali lebih luas.

Baca Juga: Bakal Banyak Pemain Baru di Tim Voli Bandung bjb Tandamata

Selain itu, Ema juga telah meminta kepada para PKL yang masih berjualan di pinggir jalan sekitar Pasar Ujungberung agar berpindah ke lokasi lain. Lalu, Ema juga telah memberikan arahan kepada jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk menyiapkan simulasi skema pengaturan lalu lintas.

“Saya juga sudah meminta untuk menurunkan petugas. Selain itu, nantinya jajaran Dishub akan melakukan simulasi jalan di area ini agar kawasan ini dapat bebas dari kemacetan,” tuturnya.

Berikutnya soal penyebab kemacetan di kawasan Pusdai Jawa Barat khususnya Jalan Surapati, beber Ema, paling utama akibat terjadi sendatan laju kendaraan karena ada kendaraan besar dari arah Gasibu belok kanan di depan SPBU Surapati ke Jalan Pusdai menuju Jalan Supratman.

Baca Juga: Anggota KPPS dan Sekretaris PPS di Tasikmalaya Meninggal Dunia Saat Sedang Bertugas

“Kemarin saya itu kan keliling, saya merasakan macet itu dari Perempatan Katamso. Saya keliling dari sini coba merasakan bagaimana ini kondisi jalan. Kenapa ini macet terus merayap kondisinya. Ternyata faktornya truk belok ke sini, itulah yang membuat lalu lintas tersumbat, karena setelah saya lolos dari titik ini lancar lagi arus kendaraannya,” Minggu, 11 Februari 2024.

Sebagai solusi atasi kemacetan tersebut, dia menyampaikan telah memberi arahan kepada jajaran Dishub Kota Bandung agar memikirkan dan segera menerapkan simulasi pengaturan arus kendaraan di lokasi itu.

“Saya juga sudah meminta jajaran Dishub yang ahli dalam bidangnya untuk segera membuat simulasi agar kemacetan di sini bisa teratasi. Mohon doanya, mudah-mudahan upaya ini bisa berjalan dengan lancar. Demi kenyamanan bersama dan keindahan kota yang sama-sama kita cintai,” tutur Ema.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler