Ternyata ini Penyebab Kemarau di Bandung Picu Cuaca Panas Terik Saat Siang, Dingin Ekstrem di Malam Hari

20 Juli 2023, 14:43 WIB
Cuaca Kota Bandung panas terik siang hari, malam hari ini dingin ekstrem /PRFMNEWS

PRFMNEWS – BMKG Kota Bandung menyatakan saat ini pada Juli 2023 wilayah Bandung dan sekitarnya sudah memasuki musim kemarau.

Meski kemarau, suhu udara di Bandung terasa sangat dingin ketika malam hingga pagi hari dan berubah ke cuaca panas terik saat siang hari.

Penyebab kenapa cuaca di Bandung lebih terasa dingin pada malam hari dan panas menyengat di siang hari dalam beberapa hari terakhir ini diungkap Kepala BMKG Kota Bandung Teguh Rahayu.

Baca Juga: Kronologis Pencurian Rel Kereta Api di Garut hingga Penangkapan Pelaku oleh Polisi

Teguh Rahayu mencatat dalam lima hari terakhir tanggal 14-18 Juli 2023, suhu minimum di Kota Bandung menyentuh 17 derajat Celcius, di bawah nilai suhu minimum normal.

Padahal nilai suhu minimum normal di wilayah Bandung pada bulan Juli berkisar pada 18,2 derajat Celsius, dan pada Agustus nilainya 17,5 derajat Celcius.

Meski masuk kategori di bawah nilai suhu minimum normal, Teguh Rahayu memastikan, suhu udara lebih dingin di Bandung merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi ketika masa puncak kemarau pada Juli-Agustus.

Perempuan yang akrab disapa Ayu ini pada Kamis 20 Juli 2023 menjelaskan, suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau di Bandung, terutama pada malam hari.

Baca Juga: Warga Bandung Diminta Jaga Kesehatan dan Waspadai Potensi Bencana di Musim Kemarau

Saat musim kemarau, penyebab pada siang hari terik sinar matahari lebih maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya, permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal.

Sedangkan pada malam hari, bumi akan melepaskan energi karena tidak ada awan. Maka dari itu, saat malam hari hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan secara maksimal dilepaskan.

"Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari," ungkap Ayu.

Baca Juga: Siap Datang ke Asia Africa Festival 2023? Yuk Ingat Lagi Konsep Acara Perayaan KAA di Bandung 2018-2022

Selain itu, menurutnya, penyebab tambahan mengapa suhu udara menjadi dingin pada puncak musim kemarau adalah karena dipengaruhi kondisi musim dingin di wilayah Australia.

Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan Angin Monsun Australia.

"Hal ini juga merupakan penyebab utama terjadinya musim kemarau di Indonesia. Angin Monsun Australia ini membawa suhu dingin yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia yang berada di wilayah BBS (Belahan Bumi Selatan),” paparnya.

Ayu mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung untuk tidak khawatir ketika terjadinya fenomena ini. Sebab suhu dingin pada puncak musim kemarau adalah suatu fenomena yang wajar terjadi terutama untuk wilayah Indonesia di BBS.

Baca Juga: Wasit Liga Ikuti VAR Theoritical Education Sebelum Lakukan Simulasi

"Masyarakat diharap untuk menyiapkan diri dengan menggunakan jaket dan atau selimut di malam hari dan selalu menjaga stamina tubuh sehingga terhindar dari berbagai potensi penyakit," imbau Ayu.

"Selalu dapatkan informasi terkait dengan cuaca dan iklim dari kanal resmi BMKG dan instansi terkait. Hindari membaca informasi dari sumber tidak jelas dan berpotensi hoaks," imbuhnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler