Ribuan Telepon dalam Sepekan, Pemkot Bandung Komitmen Sinergikan Nomor Emergency 112

13 Maret 2023, 21:30 WIB
Layanan Call Center 112 Kota Bandung. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Kontak layanan kegawatdaruratan di Kota Bandung masih belum terpusat di satu nomor tunggal.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A Brilyana mengatakan, nomor emergency yang ada di antaranya 112, 113, 119, dan 110.

Pemerintah Kota Bandung, kata Yayan berkomitmen untuk menyinergikan nomor kegawatdaruratan menjadi kontak tunggal 112.

Baca Juga: Cara Melaporkan Kejadian Darurat ke Call Center 112 Kota Bandung

"Masih ada 113, 112, 119, dan 110. Harapannya layanan kegawatdaruratan tunggal yaitu 112 saja," kata Yayan dalam keterangannya, Senin 13 Maret 2023.

Menurut Yayan, antusias warga untuk menggunakan nomor emergency ini cukup banyak. Total panggilan ke nomor 112 selama seminggu terakhir mencapai 5.155 penaggilan.

Namun banyak juga warga yang belum bisa membedakan kegawatdaruratan dengan kasus tidak gawat darurat.

Baca Juga: Yana Mulyana Kembali Ingatkan Layanan Bandung Siaga 112 Bisa Digunakan untuk Lapor Aksi Kejahatan

"Sehingga banyak yang melapor tapi sebenarnya bukan masuk kategori gawat darurat," paparnya.

Ia menjelaskan, dalam sepekan, kasus kecelakaan paling banyak dilaporkan ke 112 yakni sebanyak 7 panggilan. Respon time pun mulai membaik dari mulai penerimaan sampai laporan selesai ditandatangani.

"Seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) itu bisa 10-25 menit dalam menyelesaikan laporan kecelakaan atau bantuan fasilitas kesehatan lainnya," jelasnya.

Baca Juga: Upaya Berantas Aksi Kejahatan, Pemkot Bandung Terapkan Operasi Keamanan, Siskamling dan Bandung 112

Ia berharap, dengan sinerginya layanan kegawatdaruratan di 112 bisa meningkatkan dan mempercepat bantuan gawat darurat kepada masyarakat Kota Bandung.

"Mudah-mudahan dengan sinergitas ini kita bisa memberikan layanan yang terbaik khususnya kegawatdaruratan. Sehingga kita bisa mengatasi beragam masalah yang terjadi di lapangan," harapnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric Mohamad Atthauriq menuturkan, sesuai dengan arahan Wali Kota Bandung, layanan kegawatdaruratan pun harus terintegrasi juga datanya dengan aduan dari media sosial (medsos).

"Ini perlu diintegrasikan laporan yang lewat medsos dengan 112. Sebab banyak warga yang juga memanfaatkan medsos untuk melaporkan keluhannya. Harus ada evaluasi juga dari tim kegawatdaruratan untuk semua aduan yang masuk," ungkapnya.***

 

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler